Sarah Sova Doyan Digigit Pacar saat Begituan, Gejala Masokis yang Cari Nikmat dari Rasa Sakit?

Senin, 06 Februari 2023 | 15:54 WIB
Sarah Sova Doyan Digigit Pacar saat Begituan, Gejala Masokis yang Cari Nikmat dari Rasa Sakit?
Penyanyi dangdut Sarah Sova (Instagram sarahsova.official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sarah Sova bikin salah fokus saat menunjukkan penampakan tato di punggungnya. Sempat dikira ada bekas kerokan, sang penyanyi menyebut bahwa sesuatu yang mendadak mencuri perhatian itu adalah hasil gigitan pacarnya.

Beberapa waktu lalu, pelantun "Pargoy Aja" ini menjadi bintang tamu podcast UGD di Nexera Entertainment. Pada kesempatan itu, terungkap bahwa perempuan ini memiliki banyak tato.

Saat Sarah Sova membuka baju untuk menunjukkan koleksi tato di tubuhnya, Ebel Cobra selaku host malah salah fokus yang dia kira merupakan bekas kerokan pada bagian punggung. Namun, Sarah Sova langsung membantah.

Penyanyi dangdut Sarah Sova (Instagram sarahsova.official)
Penyanyi dangdut Sarah Sova (Instagram sarahsova.official)

Ebel Cobra lalu menebaknya sebagai hasil kekerasan pacar, tapi Sarah Sova kembali membantah. Dia kemudian menyebut bahwa itu ada atas keinginannya sendiri.

Baca Juga: Dikira Bekas Kerokan, Sarah Sova Ternyata Paling Suka Digigit Pacar: Jadi Nambah Gimana Gitu

"Bukan. Jadi kalau misal lagi kayak gitu tuh (hubungan intim), aku tuh paling suka digigit. Jadi nambah gimana gitu," ungkap Sarah Nova, dikutip dari matamata.com.

Dia juga mengatakan, "Paling ya gitu. Kalau lagi foreplay, terus dia gigit-gigit aku. Aku yang minta, 'Sayang, gigit aku, dong'."

Kecenderungan Sarah Sova yang suka digigit merupakan salah satu cara mencari kenikmatan seksual dari rasa sakit. Hal itu mengingatkan dengan masokisme.

Dilansir dari Hellosehat, masokisme adalah kecenderungan seseorang untuk mendapat kesenangan atau kepuasan dari rasa sakit yang dia alami. Orang-orang masokis bisa terangsang dengan adanya rasa sakit akibat dipukul, ditampar, diikat, atau tindakan lannya sebelum maupun saat berhubungan seksual.

Masokis juga bisa mendapat kepuasan seksual dari siksaan psikis, seperti caci maki dan hinaan. Mereka bahkan bisa orgasme karenanya.

Baca Juga: Nia Ramadhani Pamer Tato Sayap di Lengan Berotot, Apa Kira-kira Artinya Ya?

Walau begitu, perlu diingat bahwa masokisme biasa (sexual macochism) berbeda dengan gangguan masokisme seksual (sexual masochism disorder). Seorang masokis memang menikmati rasa sakit, tapi tidak terganggu olehnya.

Masokis butuh rasa sakit untuk mendapat kepuasan seksual, tapi ini tidak sampai mengganggu kehidupan seksual mereka. Selain itu, mereka masih mampu mengendalikan hasrat dan pikirannya.

Namun, gangguan masokisme seksual menyebabkan stres, kecemasan berlebih, hingga pikiran yang dipenuhi ide masokis. Kondisi tersebut tentu bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika itu yang tejadi, sebaiknya segera berkonsultasi ke tenaga profesional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI