Suara.com - Pelecehan terhadap belasan anak dan remaja yang dilakukan seorang perempuan muda di Jambi berinisial NT tentu mengejutkan banyak pihak. Para korban dirayu untuk mengikuti aksi bejat pelaku di rental PS (PlayStation) di rumahnya.
Di sana, belasan anak dan remaja yang terdiri dari laki-laki dan perempuan diminta NT untuk menontonnya berhubungan intim dengan suaminya dari sebuah lubang atau celah jendela rumahnya.
Setelah berhubungan intim dengan suaminya, NT lantas menghampiri anak-anak dan menyuruh mereka untuk memegang payudaranya. Selain itu para korban juga disuruh menonton film porno.
Bukan cuma itu, dalam kejadian yang sudah berulang kali dilakukan ini, NT juga kerap memegang kemaluan anak-anak. Hal tersebut dilakukan saat sang suami sedang tidak berada di rumah.
Baca Juga: Lecehkan Anak 8-15 Tahun di Rental PS Miliknya, Perilaku Perempuan Muda di Jambi Termasuk Pedofilia?
Kejadian ini seakan bisa menjadi contoh penting bagaimana anak-anak remaja sebenarnya sangatlah membutuhkan edukasi seks. Hal ini diperlukan agar mereka mengetahui bagaimana perilaku seksual yang sehat serta mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Jangan sampai anak telanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya teman sebaya atau internet. Mereka juga perlu tahu bahwa sebagai orangtua, Anda bisa diajak berdiskusi seputar topik tersebut.
Lantas apa saja sih yang perlu perlu disampaikan saat memberikan pendidikan seksual pada anak dan remaja? Berikut daftarnya seperti yang dilansir Hello Sehat.
1. Beritahu Bagian Tubuh dan Fungsinya
Rasa penasaran mengenai seks adalah langkah alami dari pertumbuhan anak untuk belajar tentang tubuhnya. Edukasi seks membantu anak untuk lebih memahami tentang tubuh dan membantu mereka mencintai tubuh mereka sendiri.
Sebelum masuk usia remaja, berikan edukasi seks mengenai area tubuh. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengenalkan fungsi vagina atau penis, payudara, dan berbagai bagian tubuh lainnya.
Di samping itu, sampaikan pada anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin, baik teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya. Tak lupa, beritahu anak bahwa bagian-bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak disentuh oleh siapapun.
2. Pubertas yang akan dialami
Sebelum memasuki masa puber, tidak ada salahnya bagi Anda sebagai orangtua untuk menjelaskan apa saja perubahan pada tubuh nantinya. Biasanya, memasuki usia 9 atau 10 tahun pubertas akan dimulai.
Pada anak perempuan, sampaikan bahwa ia akan mengalami pertumbuhan payudara juga mendapatkan menstruasi pertamanya. Begitu juga pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area vagina.
Sementara pada anak laki-laki, selain pertumbuhan penis dan testis, ia juga akan mengalami perubahan suara, hingga mimpi basah. Lalu, pertumbuhan rambut di area wajah, ketiak, dan area penis.
3. Aktivitas Seksual
Pada usia ini, anak Anda mungkin sudah mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi Anda mulai mengajarkan kepada anak mengenai hubungan dengan lawan jenis.
Ya, materi ini juga penting untuk disampaikan pada pendidikan seksual anak dan remaja. Sampaikan kepadanya, bagaimana cara memperlakukan teman lawan jenis.
Hal ini juga berhubungan dengan edukasi seks mengenai aktivitas seksual. Sebagai contoh, beri tahu bahwa berciuman dan berpelukan sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa.
Selain itu, sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami aktivitas seksual apa saja yang akan dilakukan oleh orang dewasa saat berhubungan seks. Sampaikan risiko yang mungkin dialami oleh anak seusianya jika melakukan aktivitas seks.
4. Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Sejak anak berada di sekolah dasar, berikan pemahaman mengenai pelecehan seksual dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Jelaskan bahwa anak sudah harus bisa melindungi diri sendiri. Misalkan, menyampaikan sesuatu atau berteriak ketika ada orang yang berniat jahat atau menggodanya.
Beritahu anak bahwa tidak ada seorang pun yang boleh mewajibkammya untuk berhubungan seks atas dasar paksaan atau ketakutan. Segala macam seks atas dasar paksaan adalah bentuk pemerkosaan, tidak peduli pelaku adalah orang asing maupun yang mereka kenal baik.
5. Sampaikan Semuanya Dalam Suasana yang Nyaman
Jika Anda merasa kesulitan memberikan edukasi seks dengan bahasa sendiri, coba untuk menjelaskannya dengan bantuan buku. Belilah buku yang membahas soal pubertas dan seksualitas khusus untuk anak seusianya.
Selainitu, saat memberikan edukasi mengenai seks kepada anak atau remaja, ciptakan suasana yang nyaman. Sebagai contoh, sampaikan pendidikan seksual saat suasana hatinya sedang baik. Pasalnya, saat suasana hati sedang kalut, anak justru sulit menangkap informasi yang Anda sampaikan.
Lalu, usahakan untuk tidak berbelit-belit. Mengapa? Saat Anda sendiri kebingungan untuk menyampaikan informasi mengenai topik ini, anak mungkin kehilangan minat, bahkan salah tangkap.
Apabila suatu hari anak bertanya soal seks, jangan tunjukkan rasa kaget atau amarah pada anak. Anak akan merasa terancam dan segan untuk bertanya pada Anda di kesempatan berikutnya.
Tetap tenang dan tanyakan baik-baik dari mana anak mendengar hal tersebut, jangan gunakan nada yang menuduh atau menginterogasi.