Suara.com - Anak sulung Nia Ramadhani, Mikhayla, kini telah beranjak remaja. Nia menyadari perubahan putrinya tersebut sekarang makin memperhatikan penampilan, terutama bila akan diposting ke media sosial.
Bahkan saat Nia Ramadhani ingin membuat Instagram story tentang Mikhayla, istri Ardi Bakrie itu juga harus minta izin dulu ke putri sulungnya tersebut.
"Sekarang kalau mau videoin dia harus izin dulu.. repot deh kakak," tulis Nia pada video Instagram story pribadinya, dikutip Jumat (3/2/2023).
Pada video pendek tersebut, awalnya Nia sedang mengobrol dengan dua anak laki-lakinya, Mainaka dan Magika. Lalu dari arah pintu, Mikhayla masuk ke ruangan dan langsung disambut Nia yang sudah mulai merekam video.
Baca Juga: Nia Ramadhani Siap Pose Bak Model, Sweater Ardi Bakrie Malah Bikin Salfok
"Boleh aku videoin gak?" tanya Nia dari arah belakang kamera.
Mikhayla langsung menghentikan langkahnya dan sempat setengah menyembunyikan dirinya dibalik tembok. Nia pun meminta Mikhayla untuk menghampirinya lebih dekat dan menunjukan behel pada giginya.
Sadar ibunya sedang menyodorkan kamera ke arahnya, Mikhayla pun bertanya Nia hendak menunjukan behel dirinya kepada siapa.
"Behelnya mana? Nah, cantik," ucap Nia.
"Ke siapa?" tanya Mikhayla.
"Ke Instagram boleh gak?" ucap Nia meminta izin.
"Boleh," jawab anaknya lagi.
Meminta izin kepada anak untuk mengunggah tentang dirinya ke ruang publik seperti media sosial ternyata memang penting. Cara tersebut sekaligus mengajarkan kepada anak cara menghargai privasi orang lain.
Komisaris eSafety Julie Inman Grant mengatakan kepada The Australian, orang tua maupun pendidik perlu mempertimbangkan risiko saat membagikan gambar anak-anak secara online.
“Dengan melibatkan mereka lebih awal, kita dapat menumbuhkan kebiasaan yang sehat dan membangun ketahanan serta pemikiran kritis yang mereka perlukan jika orang asing dengan niat jahat mencoba meminta gambar mereka secara online atau jika mereka tergoda untuk membagikan foto teman yang membahayakan," kata Inman Grant.
Menurutnya, hal seperti itu bahkan bisa saja terjadi pada anak-anak sejak usia balita. Sehingga, mengajarkan mereka untuk membuat keputusan tentang boleh atau tidak mengunggah potretnya ke media sosial bisa jadi satu langkah pencegahan tindak kriminal di media sosial.