Suara.com - Asisten Rafathar Malik Ahmad, Shela Lala atau Mbak Lala dituding netizen memanfaatkan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung untuk dapat banyak hadiah atau gift saat Live TikTok.
Tudingan ini terjadi karena saat sedang melakukan siaran langsung di TikTok, tampak Mbak Lala selalu mengarahkan kamera kepada Cipung. Aksi tersebut juga disebut untuk mengandalkan kelucuan anak kedua Nagita Slavina dan Raffi Ahmad itu.
Dalam video pendek yang dibagikan akun instagram insta_julid, yang dilihat suara.com, Selasa (31/1/2023). Dalam video itu netizen menulis kritikan, bahkan menganggap Cipung masih anak-anak dan seharusnya tidak diajak live.
"Apa perbedaan live ini dengan pengemis online, bedanya cara berharap mendapatkan gift, kalau live yang ini menjual kelucuan, kalau pengemis online menjual rasa iba,"
Baca Juga: Ada Netizen Minta Uang ke Nagita Slavina, Rayyanza Langsung Ngakak
"Kok pada bisu sih, orang udah kaya, gaji ada, endorse lancar. Live TikTok masih berharap ada yang gift. Giliran orang susah ngemis online ributnya nggak berhenti-henti. Bully-an, makian terus bertubi-tubi," terang tulisan tersebut.
Kritik dan tudingan ini akhirnya menimbulkan polemik. Bahkan beberapa sependapat dan setuju dengan opini tersebut, termasuk ada juga yang mempertanyakan aturan terkait live di media sosial dengan membawa anak-anak, seperti Rafathar, Cipung dan anak-anak lainnya.
Di kesempatan yang lain, Spesialis Perlindungan Anak dan Advokasi Childfund International Indonesia, Reny Haning meminta para orangtua berhati-hati saat melibatkan anak di ruang digital. Ini karena bisa membahayakan dan mengancam keselamatan anak dari orang yang berniat buruk.
"Karena kan di media sosial nggak semua orang baik, ada juga yang jahat. Jadi harus berhati-hati, karena saat ia mengetahui nama lengkap anak, alamat rumah atau bahkan waktu-waktu tertentu jadi tahu kapan di rumah nggak ada orang, kapan anak sendiri dan sebagainya," ungkap Reny.
Jadi ia menyarankan beberapa kiat jika ingin mengajak anak terlibat kegiatan media sosial seperti sebagai berikut:
1. Jangan Perlihatkan Wajah Asli Anak
Demi melindungi identitas anak, sebaiknya wajah anak tersebut dipudarkan atau menggunakan avatar agar tidak mudah terdeteksi.
2. Privat Akun Orangtua
Sebaiknya hanya orang-orang yang dikenal yang follow dan bisa melihat akun orangtua yang menyimpan berbagai foto bersama anak.
"Jadi jangan sembarangan terima followers dan mudah mengikuti akun orang lain," papar Reny.
3. Berpikir Ulang Sebelum Posting
Lantaran jejak digital sulit dihapus, maka foto anak kecil akan tersimpan hingga ia dewasa. Jadi berhati-hati, pastikan agar tidak jadi bumerang untuk anak di masa depan.