Suara.com - Baru-baru ini, keluarga Siti Badriah disorot warganet. Hal ini lantaran sang suami terlihat menyuapi buah hati mereka yang masih berusia 10 bulan dengan kimchi.
Tidak sedikit warganet yang berkomentar kasihan pada si kecil. Mereka menganggap tidak seharusnya bayi diberi makanan yang belum sesuai dengan usianya. Rasa kimchi yang pedas dan asam banyak diyakini tidak baik untuk lambung bayi.
Makanan khas Korea ini memang punya banyak penggemar di Indonesia. Namun, pertanyaannya, apakah kimchi boleh diberikan kepada bayi?
Kapan Bayi Boleh Makan Kimchi?
Baca Juga: Suami Siti Badriah Suapi Bayi 10 Bulan Pakai Kimchi, Sudah Dilarang Istri tapi Ngeyel
Sebenarnya, memasuki usia MPASI, ragam makanan bisa diberikan untuk si Kecil oleh orang tuanya. Biasanya, makanan yang diberikan juga mulai bertekstur untuk mengasah kemampuan si kecil mengenal makanan dan mencernanya.
Kimchi, pada konteks ini, adalah makanan fermentasi yang sangat populer di Korea Selatan. Berbahan dasar kubis atau lobak korea, kemudian dilumuri bumbu gochujang, gochugaru, bawang putih, jahe, dan daun bawang, membuat rasanya sedap dan nikmat.
Namun sifat dari kimchi sendiri cenderung asam, pedas, dan asin. Rasanya dianggap terlalu kuat. Tidak heran jika Siti Badriah pun mengomel saat mengetahui anaknya disuapi kimchi oleh sang suami.
Dirangkum dari berbagai sumber, sebenarnya kimchi boleh saja dikonsumsi oleh bayi. Bedanya, kimchi yang diberikan pada bayi tidak seperti kimchi yang dikonsumsi orang dewasa.
Harus ada penyesuaian pada rasa dan sifat asam yang ada di kimchi sehingga tetap aman untuk si kecil sebagai salah satu bentuk MPASI.
Baca Juga: Anak Belum 1 Tahun Diberi Kimchi, Aksi Suami Siti Badriah Tuai Pro dan Kontra
Kimchi mengandung sodium, protein, zat besi, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin K, serta tentu adanya kalori yang cukup tinggi. Walau demikian menurut The Conversation, makanan fermentasi seperti kimchi dapat memicu produksi gas berlebih di tubuh sehingga rawan menyebabkan terjadinya kembung pada bayi.
Fase MPASI sangat penting bagi perkembangan bayi. Jika ada sesuatu yang membuat Anda ragu atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan Anda.
Kontributor : I Made Rendika Ardian