Suara.com - Viral kisah mantan artis Aji Yusman yang anak keempatnya meninggal dalam kandungan, karena tak punya biaya melakukan USG dan operasi caesar. Cerita ini pun ditanggapi oleh banyak pihak, termasuk dokter sebagai tenaga kesehatan.
Dokter Spesialis Anak, Prof. Hinky Hindra Irawan Satari memberikan teguran keras pada Aji Yusman sebagai orangtua, dan menyarankan untuk berhenti tambah momongan.
Menurut Prof. Hinky ada beragam sebab bayi meninggal dalam kandungan, dari mulai infeksi campak dan rubella pada ibu hamil, kondisi perkembangan bayi hingga kondisi kesehatan ibu.
Namun ia menegaskan, setelah seorang ibu mengalami bayi meninggal dalam kandungan, sebaiknya pasangan suami istri lebih berhati-hati jika ingin menambah momongan, karena kondisi rahim ibu bisa berisiko.
Baca Juga: Cegah Stunting, DPR Dukung Penuh Keinginan Jokowi Sediakan Alat USG di Puskesmas Seluruh Indonesia
"Jangan mencari siapa yang salah, lebih berhati-hati untuk di kehamilan berikutnya," jelas Prof. Hinky saat dihubungi suara.com, Jumat (27/1/2023).
Selain itu dokter yang juga ahli infeksi dan penyakit tropis anak RSPI Pondok Indah ini menyarankan, Aji Yusman yang sudah memiliki tiga buah hati, sebaiknya tidak lagi menambah momongan, dan fokus merawat maupun mendidik semua anaknya yang masih kecil.
"Anaknya juga udah berapa sebaiknya dicukupkan. Apalagi kita sebagai orangtua harus tahu diri, kalau anak tambah banyak kita harus tambah kuat," paparnya.
Sementara itu di usia sekitar 6 bulan, istri Aji Yusman, Siska tidak merasakan bayi dalam kandungannya sudah meninggal selama 7 hari, dan hari ke-8 hari baru bisa keluar melalui proses persalinan norma.
Aji dan istri tidak memiliki biaya untuk melakukan operasi caesar, untuk mempercepat pengangkatan jenazah dalam kandungan siska.
Baca Juga: Masalah Datang Bertubi-Tubi, Aji Yusman Sempat Kepikiran Untuk Bunuh Diri
"Jadi infeksi seperti campak dan rubella pada ibu hamil itu virusnya bisa menembus masuk menginfeksi bayi di dalam kandungan melalui plasenta, hasilnya bayi yang perkembangannya belum maksimal ia kesakitan, dan meninggal dunia," jelas Prof. Hinky.
Tapi ada juga beberapa sebab lain seperti kelainan jantung bawaan pada bayi sejak dalam kandungan, terlilit tali pusar, hingga usia ibu saat mengandung fisiknya sudah tidak lagi kuat menopang dan merawat bayi dalam kandungan.