Pria Klaten Sampai Kabur 25 Tahun karena Takut, Seberapa Seram Disunat?

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 27 Januari 2023 | 13:31 WIB
Pria Klaten Sampai Kabur 25 Tahun karena Takut, Seberapa Seram Disunat?
Pria yang kabur 25 tahun lalu gegara takut disunat (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah, viral karena kembali ke kampung halamannya setelah kabur selama 25 tahun untuk menghindari sunat yang menurutnya menakutkan. Hal ini diketahui melalui sebuah video yang diunggah akun @fakta.berita.

"Seorang pria 38 th warga Klaten, akhirnya pulang setelah 25 th kabur dari rumah karena takut disunat," tulis keterangan dalam video tersebut.

Selama 25 tahun menghilang, pria berinisial AG tinggal di Pasar Kepek Bantul. Ia pergi dari rumah pada 1998 ketika dirinya berusia sekitar 13 tahun karena takut disunat. Lantas, seberapa menyeramkannya sunat?

Prosedur Sunat

Baca Juga: Anaknya Kembali ke Rumah Setelah 25 Tahun Kabur, Ibu di Klaten Cek Apakah Sudah Disunat

Sunat atau khitan adalah sebuah proses yang dilakukan dengan memotong atau melepas kulup yang menyelubungi penis. 

Sunat sudah dapat dilakukan pada bayi berusia 10 hari dan hanya membutuhkan waktu yang singkat. Sementara untuk anak-anak atau orang dewasa, prosesnya ini bisa sampai satu jam, tergantung dari metode yang dipilih.

Adapun metode sunat itu jenisnya cukup banyak. Mulai dari bedah konvensional hingga yang modern, seperti sunat laser CO2, electric cauter, dan clem. Namun, semuanya memiliki pengerjaan yang sama, yakni memotong kulit kulup penis.

Satu-satunya yang membedakan hanyalah alat pemotongnya. Sementara prosedurnya secara umum, yakni setelah pasien dibaringkan, penis dan area sekitarnya dibersihkan dengan cairan antiseptik.

Lalu, obat bius disuntikkan ke pangkal penis atau bius total (khusus bayi dan seseorang dengan gangguan panik. Setelah itu, dokter akan memotong kulup dengan alat yang disesuaikan oleh jenis operasi. Bisa pisau bedah, laser, atau klem.

Baca Juga: Pria Ini Kabur dari Rumah Selama 25 Tahun Karena Takut Disunat

Apabila masih ada pendarahan, maka proses sunat dapat dihentikan dengan kauter. Lalu, kulit yang disunat akan dijahit kembali ke batang penis yang disatukan dengan daging, sehingga tidak perlu dilepas lagi.

Selesai dijahit, oleskan penis dengan beberapa jenis salep. Bisa dengan antibiotik atau gel petroleum. Setelahnya, penis akan dibungkus dengan perban, dan pasien pun akan dipindahkan ke ruang pemulihan

Cara Mengatasi Ketakutan 

Ada cara untuk mengatasi ketakutan saat sunat yang dikemukakan oleh praktisi khitan Rumah Sunat Dr. Encep Wahyudan. Ia menyampaikannya dalam webinar Sunat di Rumah di Era New Normal, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, orangtua atau kerabat terdekat perlu menjelaskan bahwa disunat memang menimbulkan rasa sakit, tetapi hanya sedikit. Jika tetap tidak mempan, lanjut Encep, para dokter di Rumah Sunat akan turut memberikan motivasi kepada pasien.

Selain itu, memberikan hadiah atau mengajaknya jalan-jalan setelah disunat juga bisa dijadikan motivasi. Menurut Encep, sunat modern yang ada saat ini, memungkinkan anak-anak untuk langsung bisa melanjutkan aktivitas secara normal.

Risiko Sunat

Meski sunat adalah tindakan medis yang secara umum aman. Namun hal ini tetap mempunyai risiko yang bahkan bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Untuk itu, sunat dianjurkan saat masih anak-anak.

Risiko sunat yang paling sering adalah pendarahan dan infeksi pada penis. Tak hanya itu efek samping penggunaan obat bius juga bisa memicu beragam kondisi, seperti mual, pusing, hingga muntah.

Lebih lanjut, sunat pun dapat menyebabkan sejumlah risiko berat, jika pada kulup penis terpotong terlalu panjang atau terlalu pendek. Lalu, adanya sisa kulup penis yang menempel kembali pada ujung penis mengharuskan pasien dioperasi.

Manfaat Sunat

Jika dilihat secara medis, sunat memiliki beragam manfaat. Diantaranya, mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis. Lalu, menjaga kesehatan penis dari fimosis.

Selain itu, sunat juga mampu menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Ditambah melindungi penis dari serangan kanker serta alat kelamin pasangan dari kanker serviks. Penis pun setelah disunat menjadi lebih mudah dibersihkan.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI