Suara.com - Pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni kembali mengganti nama putri keduanya yang lahir pada 23 Agustus 2022. Saat ini namanya menjadi Amala Puti Sabai Akbar.
Ini merupakan nama ketiga yang diumumkan Irish Bella dan Ammar Zoni sejak anak mereka lahir ke dunia. Awalnya, pasangan itu memperkenalkan bayi cantik mereka dengan nama Asma Puti Sabai Akbar.
Namun, perempuan berusia 26 tahun tersebut mengungkap, jika saat lahir, bayinya sempat tidak menangis karena masalah pernapasan. Hal ini pun membuat keduanya sepakat untuk mengganti nama anak mereka menjadi Ara Puti Sabai Akbar.
"Nama dia itu Masha Allah sulit banget dicari dan akhirnya hati kita itu menetap di Amala. Tadinya kan namanya Asma, tiba-tiba saat lahir dia tidak menangis karena ada gangguan pada pernapasannya," kata Irish Bella dilansir dari Intens Investigasi, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Irish Bella Ganti Nama Anaknya Sampai 2 Kali, Ini Alasannya
Namun kini, Irish dan Ammar merasa jika nama ini sudah paling pas untuk anak kedua mereka. Terlebih memiliki arti yang indah, yakni sebuah harapan.
"Karena itu lebih sesuai sama harapan kita. Amala itu artinya sebuah harapan," kata Irish lagi.
Dengan nama ini, Irish Bella dan Ammar Zoni berharap Amala bisa jadi anak solehah dan menjadi kebanggan orangtua.
Tentu saja, setiap orangtua pasti akan memberikan nama anak dengan makna yang positif. Hal ini juga sesuai dengan acuan Islam dan ajaran Rasulullah SAW. Tata cara memberi nama anak menurut Islam ini dimaksudkan agar nama yang diberikan memiliki arti yang indah dan sesuai serta harapan agar si kecil membawa keberkahan.
Selain itu, dalam cara memberian nama anak menurut Islam ini juga dijelaskan dalam firman Allah melalui surat Maryam ayat 7 yang artinya:
Allah berfirman: "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya" (QS. Maryam: 7)
Lantas bagaimana cara memberi nama anak menurut Islam? Ketahui caranya sesuai sunnah:
1. Memperhatikan Waktu yang Tepat saat Memberi Nama Anak
Dalam agama Islam, seseorang yang baru menjadi orang tua dianjurkan untuk segera memberi nama anaknya. Anak bisa diberi nama saat dia lahir, tiga hari setelah ia lahir atau tujuh hari setelah ia lahir. Ketentuan ini sesuai dengan hadist yang artinya:
Baca Juga: Ammar Zoni Posting Potret Terbaru Dua Anaknya, Warganet Salfok dengan Nama Putri Kecilnya
"Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi SAW dan beliau lalu memberinya nama Ibrahim (anak tertua Abu Musa), beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku."
2. Pemberian Nazab Seorang Anak dari Ayah
Cara memeberi nama anak sesuai dengan sunnah yaitu memberi nazab atau nama ayah di belakang nama anaknya. Karena di akhirat kelak, Allah akan memanggil nama-nama setiap muslim diikuti dengan nama ayahnya di belakang. Seperti penambahan bin (bagi anak laki-laki) dan binti (bagi anak perempuan).
3. Hak Seorang Ayah dalam Pemberian Nama Anak
Di dalam Isalam, peran seorang ayah sangatlah penting dalam keluarga. Salah satunya ia bertanggung jawab atas pemberian nama yang baik untuk anaknya. Hal ini sesuai dengan hadist yang artinya:
“Anak-anak memiliki tiga hak atas ayah mereka. Yang pertama adalah mereka diberi nama baik. Yang kedua, mereka diberikan pendidikan yang baik; dan yang terakhir, mereka membantu mereka memilih pasangan yang baik,” (Ibnu Najjar).
4. Memberi Nama yang Baik untuk Anaknya
Setiap orang tua pasti memiliki keinginan dan harapan yang terbaik untuk anaknya. Sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan nama terbaik untuk anaknya. Karena melalui nama dapat menjadi salah satu doa dan harapan kelak ketika si bayi beranjak dewasa.
5. Dilarang Menggunakan Nama yang Dibenci Allah SWT
Orang tua dilarang menggunakan nama-nama yang dibenci Allah SWT. Nama tersebut antara lain di ambil dari nama para dewa, matahari, bulan, berhala dan nama yang memuja sesuatu. Selain itu, makruh hukumnya jika memberi nama anak yang akan menimbulkan perselisihan antar saudara seperti nama yang kelak akan menjadi bahan olok-olokan untuk sang anak.
6. Menggunakan Nama Nabi, Rasul, Sahabat Nabi atau Asmaul Husna
Nama anak dianjurkan diambil dari nama Nabi, Rasul atau sahabat Nabi. Hal ini supaya sang anak tumbuh dengan meneladani sifat Nabi atau Rasul. Selain itu, dianjurkan untuk mengambil dari nama-nama Allah yang baik atau Asmaul Husna.
Dalam pengambilan Asmaul Husna dalam pemberian nama anak, orang tua dilarang untuk menggunakan bacaan Asmaul Husna yang sifatnya hanya milik Allah. Seperti Al-Khalik (Maha Pencipta), Ar-Raziq (Maha Permberi Rizeki), Ar-Rabb (Maha Pemelihara), Ar-Rahman (Maha Pengasih) atau yang serupa dengannya.
7. Tidak Memberikan Nama dengan Arti yang Buruk
Hindari menggunakan nama dengan arti yang buruk untuk anak. Hal tersebut sesuai dengan hadist:
"Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja)."
Nama-nama dengan artian buruk antara lain yaitu Balqis (ketua jin), Harb (perang), Zaqwan/Zaquan (anak jin) dan sebagainya.