Suara.com - Keterbatasan rupanya tak membuat Tiko dan bu Eny jadi ingin dikasihani. Meski ditinggal suami dan rumah mewahnya tidak terurus dengan baik, bu Eny ternyata sering menolak bantuan dari para tetangga.
Demi bisa menyambung hidup, Tiko dan bu Eny menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Mulai dari piring, panci, serta alat masak, hingga peralatan mebel.
Ketua RT 06/ RW 02 kelurahan Jatinegara, Noves, alat masak biasanya dijual ke tetangga oleh Tiko. Sedangkan barang-barang besar, seperti perabitan mebel, dijual sendiri oleh bu Eny.
"Belum lama ini bicara nawarinnya kan "Te, bayarin, ayo ke rumah'. Kita tahu kalau dia udah manggil minta bayarin. Yaudah kita gak ada cerita 'oh, saya gak ada duit', engga, kita bayarin aja. Walaupun kita butuh, gak butuh. Cuma karena niat kita, kita tahu kondisi dia. Itu lah cara kita sebagai tetangga," ungkap Noves dikutip dari kanal YouTube Dendenny, Rabu (25/1/2203).
Baca Juga: Tak Kuat, Sosok ini Ungkap Penderitaan Tiko Bersama Ibu Eny Sebelum Viral!
Mengetahui kondisi Tiko dan ibunya mengkhawatirkan, para tetangga sebenarnya selalu berusaha untuk membantu, misalnya membersihkan rumah juga memberi mereka makanan.
Tetapi, menurut Noves, bu Eny sering menolak pemberian tetangga bila bukan hasil dari ia menjual barang-barangnya.
"Mungkin karena keadaan ekonomi dia yang sudah terpuruk atau apa, dia banyak tersinggungnya, banyak marahnya. Jadi ya sebagai kita orang yang dekat, satu sisi kita kasihan, tapi satu sisi kita membantu tapi ditolak," tuturnya.
"Kadang kita ada kelebihan beras, waktu zaman-zaman covid kan beras banyak, dia malah gak mau kalau kita kasih. Padahal kita tahu dia nggak punya. Itu jiwa ibu begitu, agak keras," imbuhnya.
Noves melanjutkan, kondisi Tiko dan ibu Eny makin memprihatinkan sejak tahun 2010-an. Saat itu, Tiko baru lulus SD dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya selama beberapa tahun. Sempat kembali mendaftar ke SMP, tapi rupanya Tiko hanya bertahan satu tahun.