Suara.com - Celine Evangelista jadi salah satu selebriti sekaligus ibu tunggal yang membiayai 4 orang anak, bahkan rela tidur hanya 2 hingga 3 jam di lokasi syuting. Tapi apa sih bahaya kurang tidur bagi seseorang?
Potret Celine Evangelista kurang tidur dibagikan akun instagram @insta_julid dilihat suara.com, Rabu (25/1/2023), tampak mantan istri Stephen William itu beberapa kali ketiduran saat dirias, atau menunggu syuting di studio.
Bahkan akun itu juga memperlihatkan Celine yang asik tertidur di mobil sambil memeluk anak lelakinya. Ia terlihat kelelahan, tapi di saat bersamaan ingin melindungi sang buah hati.
"Kadang tidur sehari 2 sampai 3 jam, itupun di lokasi shooting, mobil dan ruang makeup," tulis di video tersebut.
Baca Juga: 7 Macam Istirahat yang Sering Dilewatkan, Tubuh Bisa Menjadi Tetap Capek!
Sementara itu mengutip situs resmi Kemenkes, idealnya seseorang butuh tidur 8 jam sehari, sedangkan kurang tidur 1 hingga 2 jam saja bisa memengaruhi suasana hati dan kesehatan fisik kita. Biasanya, orang yang kurang tidur bisa mengalami gejala seperti stulit konsentrasi, pikun, kehilangan motivasi, temperamen, dan mengantuk sepanjang hari.
Berikut ini dampak bahaya kurang tidur yang perlu diwaspadai:
1. Picu Depresi dan Ganggu Kesehatan Mental
Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan, kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imun.
Beberapa riset menunjukkan bahwa pola tidur kita berpengaruh pada kadar gula darah, hormon yang mengontrol nafsu makan, bahkan persepsi otak akan makanan berkalori tinggi.
2. Menyebabkan Dibetes dan Sakit Jantung
Sebuah penelitian berskala kecil yang dimuat dalam jurnal The Annals of Internal Medicine menambahkan bukti, terutama pada level seluler. Kurang tidur ternyata mengurangi kemampuan sel lemak untuk merespon insulin, hormon yang mengatur metabolisme dan berperan besar pada diabetes.
Dalam penelitian para partisipan diminta tidur 8 malam di laboratorium tidur. Selama 4 malam pertama mereka tidur dengan jam normal, lalu 4 malam berikutnya jam tidur mereka hanya dibatasi 4,5 jam.
Ternyata, setelah 4 malam kurang tidur, sensitivitas insulin para responden turun 16 persen. Lebih lanjut, sensitivitas insulin sel lemak turun sampai 30 persen pada level yang biasa dialami oleh orang obesitas atau diabetes. "Sel lemak memerlukan tidur, dan jika jam tidur kekurangan secara metabolik mereka akan terganggu," kata Matthew Brady, peneliti senior.
Bila resitensi insulin yang tadinya sementara ini menjadi sering terjadi, maka kelebihan gula darah dan kolesterol akan berakumulasi di aliran darah sehingga memicu diabetes dan penyakit jantung.