Suara.com - Masa anak-anak Tiko alias Pulung Mustika Abima rupanya sempat berjalan baik-baik saja. Saat masih sekolah TK, Tiko bahkan menempuh pendidikan di sekolah ternama dekat area rumahnya di kelurahan Jatinegara.
Ketua RT 06/ RW 02 kelurahan Jatinegara, Noves, mengungkapkan bahwa kehidupan Tiko mulai berubah saat ia menginjak kelas 5 SD.
"Kalau waktu dia TK bagus, masa TK-nya bener-bener masa anak-anak. Setelah lulus TK, masuk SD, kita mulai prihatin, hilang lah masa anak-anaknya. Artinya, keceriaannya," ungkap Noves dikutip dari kanal YouTube Dendenny, Selasa (24/1/2203).
Saat masih balita, paras Tiko juga disebut sangat lucu dan mirip orang Jepang.
Baca Juga: Heboh Bantuan Sembako untuk Keluarga Tiko Habis buat Para YouTuber, Benarkah?
"Tiko dulu anak yang kita anggep wah ini anak keren, deh. Kaya anak Jepang kalau saya lihat, yang dia putih, lucu," imbuhnya.
Saat ditinggalkan oleh ayahnya, kondisi Tiko berangsur berubah. Noves mengatakan bahwa para tetangga juga prihatin. Tetapi, lantaran urusan keluarga, mereka segan untuk terlalu ikut campur. Di sisi lain, Tiko dan ibunya Eny juga tidak terbuka mengungkapkan kondisi yang terjadi.
"Kita tetangga bawa bantuan, bawa barang. (Tiko) disuruh jual (barang-barang) sama ibunya, ya alat apa aja yang ada di rumah ini," sambungnya.
Bahkan, Tiko sendiri yang membawa barang-barang di rumahnya, seperti piring, panci, dan alat masak lainnya. Menurut Noves, barang-barangnya saat itu masih sangat bagus sehingga para tetangga membelinya sekaligus untuk membantu Tiko dan ibunya.
Telah lama tinggal di derah yang sama, Noves mengaku sangat mengenal dengan keluarga Tiko. Bahkan Noves rupanya menjadi pihak keamanan saat rumah tersebut dibangun.
"Artinya, saya tahu persis siapa pak Siswanto (ayah Tiko), latar belakang dia, sebelum dia di sini dia di mana, pekerjaannya," ungkapnya.
"Nah, sejak itu mulai lah jatuh. Artinya, dia udah gak usaha. Dari situ Tiko jadi prihatin kita. Pas kelas 6 dia sempat berhenti itu berapa tahun. Terus melanjutkan lagi SMP kelas 1, cuma sampai kelas 1 doang," ujarnya.