Keindahan Sulam Karawo dari Gorontalo Akan Diperkenalkan di Ajang Mode Bergengsi Indonesia Fashion Week 2023

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 23 Januari 2023 | 12:35 WIB
Keindahan Sulam Karawo dari Gorontalo Akan Diperkenalkan di Ajang Mode Bergengsi Indonesia Fashion Week 2023
Keindahan Sulam Karawo Asal Gorontalo di Perkenalkan di Indonesia Fashion Week
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) siap menggelar ajang fashion dan budaya terbesar di Tanah Air, yakni Indonesia Fashion Week (IFW) 2023. Untuk kali kesepuluh, gelaran fashion terbesar di Indonesia ini kembali diadakan di Jakarta Convention Center pada 22-26 Februari 2023.

Sagara dari Timur” menjadi tema pilihan APPMI untuk memperkenalkan uniknya sulam Karawo dan pariwisata dari Gorontalo ke mata dunia melalui fashion.

Ketua umum APPMI dan Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan tema budaya Gorontalo yang diangkat ini merupakan komitmen nyata APPMI demi kemajuan dan pengembangan promosi khasanah Indonesia.

Pemerintah Provinsi Gorontalo, menurut Poppy telah memberi kesempatan kepada IFW untuk merealisasikan visi dan misi asosiasi untuk terus mengokohkan IFW sebagai alat promosi, peningkatan kualitas produk, juga perluasan pasar dari produk unggulan dari daerah.

Baca Juga: J-Hope BTS Jadi Artis Paling Sibuk di Paris Fashion Week, Dapat 3 Undangan

"Melalui dukungan dan kerjasama kali ini, kami berkesempatan untuk membantu pemerintah provinsi Gorontalo untuk mengembangkan potensi sulam karawo ke pasar nasional dan juga internasional," kata Poppy Dharsono saat ditemui di Sarinah, Jumat (20/1/2023).

Sejalan dengan itu, rangkaian pembinaan untuk meningkatkan nilai jual dari sulam karawo pun sudah dilakukan APPMI, misalnya pembinaan kepada desainer-desainer lokal juga pengrajin sulam karawo yang ada di Gorontalo.

Di pusat, APPMI mengadakan kompetisi tahunan Indonesia Young Designer Competition yang tema tahun ini adalah Karawo, sehingga para peserta diminta untuk memaksimalkan tema desain menggunakan sulam karawo.

"Ini cara yang baik untuk memperkenalkan wastra asal Gorontalo kepada pelaku usaha fesyen muda di Tanah Air. Melalui eksposur di IFW, kesadaran masyarakat akan kain karawo pun dapat ditingkatkan," tambah Poppy.

"Harapannya, dari provinsi-provinsi lain dapat mengikuti langkah yang diambil Gorontalo, di mana pemerintah dan asosiasi bersinergi mengembangkan produk unggulan, seni budaya, dan pariwisatanya," sambungnya.

Baca Juga: Tampil untuk Wales Bonner di Paris Fashion Week 2023, Berikut Profil Raihan Fahrizal

Sementara itu, ada alasan khusus mengapa Pemprov Gorontalo mau bekerjasama dengan IFW 2023. Dijelaskan Lyla Laya, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo mewakili Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Gorontalo ingin mempromosikan kain karawo ke pasar nasional dan Internasional.

"Kain karawo merupakan sulaman yang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda yang dibawa. Sulaman ini merupakan sulaman yang dibuat dengan 4 tahapan; Pertama, penggambaran, kemudian dipotong dan diiris, lalu dicabut benangnya, dan terakhir disulam. Proses ini memakan waktu cukup lama, sehingga biayanya cukup tinggi," papar Lyla Laya.

Keindahan Sulam Karawo Asal Gorontalo di Perkenalkan di Indonesia Fashion Week
Keindahan Sulam Karawo Asal Gorontalo di Perkenalkan di Indonesia Fashion Week

Kerjasama yang terjalin antara Pemprov Gorontalo dengan IFW sendiri adalah mengundang pihak APPMI untuk membina dan mendampingi para UKM agar membuat produk fesyen dengan produk kain yang lebih baik, sehingga nilai tambah dan nilai jual produk karawo bisa lebih tinggi. 

"Dari pihak APPMI juga mengajarkan perbaikan di benang sehingga hasil akhir produknya lebih baik lagi," tambah Lyla Laya.

Pengembangan lain yang dilakukan diantaranya adalah untuk menambah fungsi produk sulam karawo dalam kategori household. Selama ini sulam karawo hanya digunakan untuk produk fesyen, padahal sulam karawo juga bisa digunakan untuk produk rumah tangga. 

Menurut Rifly, dengan pengembangan ini, pasar untuk sulam karawo pun bisa menjadi lebih luas. Misalnya, kata dia menjadi sarung sehingga ke depannya APPMI dapat mendatangkan mesin tenun agar jenis produk karawo bisa lebih
beragam lagi.

"Tujuannya agar pesan penting untuk melestarikan budaya Indonesia melalui perkembangan industri fesyen dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens generasi muda. Saat ini target audiens generasi Z menjadi salah satu target audiens utama dalam komunikasi kampanye IFW, sehingga dibutuhkan cara komunikasi dan juga tampilan visual yang sesuai," kata Jacky Suharto.

Memasuki tahun pelaksanaan yang ke-10, APPMI dan IFW juga berkolaborasi denganSarinah sebagai Official Mall Partner. Fetty Kwartati, selaku Direktur Utama PT Sarinah sangat mendukung penuh acara Indonesia Fashion Week 2023.

"Sarinah percaya dan ingin berperan aktif untuk mendukung ranah dunia fashion lokal Indonesia sehingga kita dapat menjadi tuan rumah bagi customer indonesia dan produk serta desain terbaik dari desainer Indonesia dapat dikenal lebih banyak orang lagi," ucap Fetty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI