Pada trip hari kedua ini, setelah melakukan perjalanan dari Pulau Komodo hendak menuju Manta Point, kapalnya miring ke kiri dengan posisi pintu berada di sebelah kanan dan telah miring ke atas. Dia menyebut kaca pecah dan semua barang bawaannya hilang.
"Ibu saya tidak bisa berenang, sedang tidur tiba-tiba masuk ke air. Jadi dibantu ayah saya. Tapi kakinya luka. Ayah sekarang harus dioperasi," katanya sedih.
Dia memohon agar pihak kepolisian mengusut tuntas kejadian tersebut karena tidak ada palu dan life jacket di dalam kamar. Bahkan tidak ada briefing dari tour guide terlebih dahulu untuk menjelaskan tentang keadaan darurat.
Kini Cynthia bersama ibu dan adiknya sedang berada di RS Siloam Labuan Bajo. Ayahnya mengalami luka pada bagian tendon sehingga harus menjalani operasi di rumah sakit tersebut.
Sementara itu Miras Imanzhanov (48) asal Kazakhstan mengaku telah kehilangan seluruh harta benda miliknya setelah peristiwa naas itu terjadi. Seorang travel blogger ini hanya bisa tersenyum datar menerima kenyataan tersebut.
"Katanya travel agensi akan mengurus kepulangan kami ke Bali tanpa passport. Kami sedang menanti kabar," ungkapnya sedih.
Koordinator Pos SAR Manggarai Barat, Eddy menjelaskan evakuasi korban kapal tenggelam dilakukan sebanyak dua kali.
Dari informasi yang diperoleh, kapal terbalik karena angin kencang saat melintas di jalur tersebut.
"Tidak ada korban jiwa. Tapi ada dua yang mengalami luka-luka," kata Eddy.
Baca Juga: Tim SAR Berhasil Selamatkan 19 Penumpang Kapal Wisata di yang Tenggelam di Labuan Bajo