Meski begitu, sejumlah ulama juga berpendapat kalau Firaun sebenarnya bukan seorang kafir.
Salah satunya ulama Nahdlatul Ulama Kiai Husein Ilyas yang menyebut kalau Firaun sebenarnya termasuk hamba yang mukmin dan muslim. Akan tetapi mati dalam keadaan su’ul khatimah atau kondisi terburuk.
“Kata Fir artinya menjauh, 'aun artinya pertolongan Gusti Allah swt. Manusia yang tidak mau ditolong oleh Allah disebut Firaun. Kalau dilihat dari Al Quran apakah Firaun kafir? Jawabannya tidak,” jelas Kiai Husein dikutip dari situs resmi NU Online.
Pengasuh Pesantren Al Misbhar, Karangnongko, Mojokerto itu menjelaskan, Firaun termasum muslim karena ketika hendak tenggelam mengucapkan aamantu yang berarti "saya beriman".
Tapi, tidak diteruskan sampai annahu laailaaha illaa banii israail wa ana minal muslimin, karena Malaikat Jibril tidak rela jika Fir'aun menjadi muslim.
“Makanya Fir'aun ditenggelamkan di laut Merah, dimasukkan air dan pasir ke mulutnya sehingga dia tidak bisa meneruskan kalimat tersebut. Fir'aun itu manusia biasa. Tapi, memiliki kekuatan karena bertapa selama 40 tahun,” ungkapnya.
Kiai Husein melanjutkan, ketika itu Malaikat Jibril diperintah oleh Allah swt untuk menemui Firaun yang sedang bertapa. Jibril menyampaikan bahwa Allah memberi rahmat kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya serta menjadikannya ahli surga. Namun, hal itu ditolak.
“Malaikat Jibril berkata kepada Firaun, berbahagialah kamu. Kamu dikasihi Allah, dijadikan ahli surga. Lalu, Firaun menjawab bahwa dia tidak ingin surga. Tidak masalah jika masuk neraka. Penting hidup di dunia segala sesuatu yang diinginkan tercapai, seperti panjang umur dan tidak pernah sakit sama sekali,” jelas Kiai Husein.
Setelah itu, Firaun tetap diberikan oleh Allah keistimewaan, yaitu tidak ada yang berani kepadanya. Suatu hari, Firaun bertanya kepada gurunya. ‘Guru, aku sudah seperti ini, tidak ada yang berani. Kira-kira apakah ada yang bisa mengalahkan aku?’
Lalu, sang guru menjawab, 'Fir'aun, meskipun kamu tidak ada yang bisa mengalahkan, tapi kamu harus berhati-hati. Musuhmu masih jauh di langit, di bintang surya'.