Viral Kuliner Nasi Minyak Jelantah di Surabaya, Dokter Gizi Ingatkan Risiko Penyakit Ini

Kamis, 19 Januari 2023 | 08:18 WIB
Viral Kuliner Nasi Minyak Jelantah di Surabaya, Dokter Gizi Ingatkan Risiko Penyakit Ini
Viral Kuliner Nasi Minyak di Surabaya (Twitter @txtdrkuliner)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial kuliner nasi minyak di Surabaya, jadi perdebatan karena disiram minyak jelantah berpotensi membahayakan kesehatan karena bisa menyebabkan sakit jantung dan kolesterol. Apa kata dokter gizi terkait ini?

Keberadaan nasi minyak disebut berasal dari sebuah warung nasi bebek kaki lima, usai diunggah akun TikTok @tiktok_kulineran. Dalam video, kulineran gerobak tersebut tampak ramai diminati oleh para pelanggan yang antri.

Menunya dinilai dan jadi favorit banyak orang karena, karena bumbu dan sambalnya disiram dengan minyak jelantah panas, yang membuat hidangan ini terasa semakin nikmat. 

Tayangan itu juga memperlihatkan bagaimana si penjual berkali-kali menambahkan minyak panas bekas menggoreng ikan ke wadah berisi bumbu dan sambalnya.

Baca Juga: Viral Makanan Nasi Minyak, Kenali Bahaya Kesehatan Jika Terlalu Banyak Mengonsumsinya

"Tapi harus mimin akui sih minyak jelantah gini nih yang bikin nasi semakin gurih. Apalagi dipadukan dengan bebek empuk dan berempah gini, beuh makin berlipat-lipat ganda guys kenikmatannya," pungkas narasi dalam video seperti yang Suara.com kutip pada Selasa (17/1/2023).

Menanggapi ini, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi membenarkan jika terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung lemak jenuh, akan memicu penyakit kolesterol tinggi atau dislipidemia.

"Jadi dislipidemia sebenarnya penyakit kolesterol tinggi, yang dikaitkan dengan konsumsi minyak atau lemak berlebihan. Jadi memang benar, kalau konsumsi terlalu banyak minyak, risikonya bisa dislipidemia atau kolesterol naik," ujar dr. Raissa dalam acara diskusi RSPI Group di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).

Kolesterol naik inilah, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, karena bisa menyumbat aliran darah lalu pembuluh darah bisa pecah, dan akhirnya menyebabkan stroke jika pecahnya pembuluh darah terjadi di otak.

Meski begitu, dokter yang berpraktik di RSPI Puri Indah, Jakarta Barat itu menjelaskan jika manusia tetap membutuhkan asupan lemak maksimal 5 sendok makan per hari.

Baca Juga: 4 Kuliner Malam Hits di Malang, Enak dan Murah!

Tapi alih-alih mengonsumsi lemak jenuh menyebabkan tumpukan kolesterol jahat atau LDL, disarankan mengonsumsi mengonsumsi lemak tak jenuh yang bisa merangsang produksi kolesterol baik atau HDL.

Beberapa makanan yang mengandung kolesterol baik yakni biji-bijian, kacang-kacangan, jamur, tahu dan bayam. Selain itu olahraga juga bisa mengubah lemak jenuh menjadi kolesterol baik.

"Olahraga bisa meningkatkan kolesterol yang baik atau HDL. Kalau kolesterol jahat berlebihan, tapi yang kolesterol baiknya tinggi, jadi dia bisa memproteksi yang jahat, itulah kenapa pentingnya pola hidup sehat," tutup dr. Reissa. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI