"Welcome pala puyeng, gampang marah. Alias kolesterol dan darah tinggi. Baek baek struk, bapak gue udah soalnya," tulis @snggxxxx.
"Ah gila langsung stroke di tempat ini mah gue anjg," ungkap @heroxxxx.
"Pada komen soal minyak, tapi coba direbrand menunya jadi "fried duck with spices oil" mau liat apa masih banyak yang komen seputar minyak wkwkw. Giliran nonton video hotpot/ramen chili oli yang kuantitas minyaknya sama kayak di sini aja squeamish hadeh wkwkwk," tambah @AMMxxxx.
Bahaya Konsumsi Minyak Jelantah
Minyak jelantah atau minyak yang sudah digoreng berulang kali, akan menjadi bahaya karena kandungan lemak tidak jenuh serta berbagai vitamin dalam minyak seperti A, D, E dan K akan mengalami penyusutan.
Ini hanya akan menyisakan asam lemak jenuh justru dapat mengakibatkan penyakit berbahaya. Berikut sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan seperti dilansir Hello Sehat.
1. Infeksi bakteri
Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme.
Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada pada panci atau minyak. Maka itu, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat Anda lebih rentan kena infeksi bakteri.
2. Meningkatkan risiko kanker
Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas. Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng, masuk ke dalam tubuh Anda, dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.
Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.
3. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif
Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.