Viral Chiki Ngebul Bikin Anak Keracunan, Sebenarnya Aman Dimakan Nggak Sih? Dokter Anak Ungkap Faktanya

Selasa, 17 Januari 2023 | 15:24 WIB
Viral Chiki Ngebul Bikin Anak Keracunan, Sebenarnya Aman Dimakan Nggak Sih? Dokter Anak Ungkap Faktanya
Zat berbahaya yang terkandung dalam ciki ngebul. (Dok. Ilustrasi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral jajanan anak chiki ngebul yang menggunakan nitrogen cair, membuat anak-anak keracunan. Lalu sebenarnya apakah jajanan ini aman dimakan?

Dijelaskan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A(K)., penggunaan nitrogen cair dalam makanan sebenarnya tidak berbahaya, asalkan sesuai takaran dan cara konsumsinya benar.

"Nitrogen cair yang banyak dipakai pada pengolahan dan penyajian makanan pendinginan makanan supaya lebih awet karena dia suhunya sangat dingin. Nitrogen itu sebetulnya uap yang tidak berbahaya, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna juga," jelas dokter Muzal dalam media briefing virtual IDAI, Selasa (17/1/2023).

Chiki ngebul atau ice smoke. [Ist]
Chiki ngebul atau ice smoke. [Ist]

Tetapi, nitrogen pada cikibul bisa jadi berbahaya bila dikonsumsi masih dalam bentuk cair dan dalam jumlah berlebihan. Dokter Muzal menyampaikan bahwa sifat nitrogen yang mudah menguap itu lah yang jadi penyebab luka pada sistem pencernaan anak-anak usai konsumsi cikibul.

Baca Juga: Kembali Ada Korban, BBPOM Jogja Larang Penjualan Chikbul

IDAI sampai saat ini masih mencatat adanya 11 kasus keracunam makanan pada anak usai konsumsi cikibul. Dari kasus tersebut, terdapat satu anak yang sampai harus jalani operasi.

"Kalau nitrogen cair di cikibul dengan syarat waktu mengonsumsi sudah tidak ada bentuk cairan. Jadi semua sudah menguap, itu harus didiamkan dulu. Pada waktu diproses, didiamkan dulu beberapa lama karena nitrogen itu mudah menguap. Kalau sudah tidak ada cairannya, sudah menguap, itu relatif masih diperbolehkan. Tidak boleh ada nitrogen cair dalam makanan harus menguap dulu baru boleh dikinsumsi," paparnya.

Nitrogen dalam bentuk alaminya juga tidak berbahaya, lanjut dokter Muzal. Tetapi bila dipadatkan hingga berubah jadi bentuk cair, seperti digunakan pada cikibul, proses memadatkannya itu butuh teknologi khusus dengan tekanan dangat tinggi dan suhu yang dinginnya mencapai minus 196 derajat Celcius.

Akibatnya, volume nitrogen cair yang dipadatkan jadi berubah. Dokter Muzal menjelaskan bahwa 1 ML nitrogen cair sebenarnya kepadatannya setara dengan 700 ML. Sehingga, bila dikonsumsi saat masih dalam bentuk cairan, maka zat kimia tersebut akan menguap di dalam lambung.

"Lambung itu ruang tertutup. Yang berbahaya itu kalau sudah menguap mendadak cepat (di dalam lambung) sampai 700 kali, maka akan kembung hebat. Kalau masuk 2cc saja bisa jadi 1,4 mili, sedangkan lambung anak masih kecil," tuturnya.

Baca Juga: Belum Ada Kasus Keracunan, Pemkab Purwakarta Larang Penjualan Chiki Ngebul

Untuk itu, dokter Muzal mengingatkan kepada para orang tua agar selalu mengonsumsi makanan apa pun yang dikonsumsi anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI