Suara.com - Jelang Hari Raya Imlek 2023 pada 22 Januari mendatang, sangat sedikit masyarakat yang tahu keberadaan Klenteng Hok Tek Tjeng Sin di Tanah Abang Jakarta Pusat.
Daya tarik vihara satu ini berada di tengah pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang. Meski hidup berdampingan dengan pasar dan berdiri di tengah pemukiman padat penduduk, tapi tempat ibadah etnis Tionghoa ini masih berdiri kokoh.
Klenteng ini terletak di Pasar Baru Dalam Pasar No. 14, yang berdekatan dengan bangunan blok A Pasar Tanah Abang, dan disebut sudah berdiri sejak abad ke-17 lalu.
Sayangnya lantaran dikelilingi bangunan dan ruko pasar, hingga gedung relokasi Pasar Tanah Abang, bangunan klenteng tidak akan terlihat jika tidak masuk ke pelosok dalam pasar.
Baca Juga: Imlek 2023 Kelinci Apa? Ini Jawaban dan Ramalannya
Menariknya saat dikunjungi suara.com pada Senin (16/1/2023) masuk ke dalam rumah ibadah itu tidak ada sedikit pun kesan kumuh. Tempat ini tetap terawat meski sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.
Hal ini tidak lepas dari rutin dan disiplinnya para karyawan viraha membersihkan tempat ibadah itu setiap hari. Bahkan konsisten dibuka pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
"Kita jam 4 sore udah mau tutup dan bersih-bersih, jam 5 sore kita tutup gerbang," ujar salah satu karyawan bernama Acip (60) kepada suara.com di lokasi.
Adapun kondisi klenteng masih sangat terjaga kebersihannya, termasuk keasriannya dengan keberadaan sebuah pohon besar di halaman klenteng yang membuat udara cukup sejuk.
Selain itu ada juga kolam ikan berisi ikan mas koki di dekat area mencuci tangan. Selain itu, jika ingin memasuki area ibadah di dalam klenteng, para pengunjung harus patuh melepas alas kakinya.
Baca Juga: 10 Tradisi Unik Imlek di Indonesia, Makan 7 Jenis Sayuran Hijau
"Kalau perempuan yang sedang haid (menstruasi) nggak boleh masuk ke dalam," ujar Hung-Hung (50) yang rutin beribadah setiap Senin dan Sabtu.
Begitu juga dengan patung dan aneka alat ibadah lainnya tersimpan dengan rapi dan bersih di dalam klenteng.
Menjelang ditutupnya Klenteng, Acip juga secara teratur membuang berbagai minuman yang disajikan di dekat patung tempat umat Tionghoa beribadah.
Tapi sayangnya, saat berada di luar klenteng, halaman luarnya menjelma bak parkiran motor. Beberapa karyawan toko Tanah Abang juga terlihat hilir mudik mengangkut kardus dan karung yang berisi pakaian atau bahan tekstil di depan klenteng.