Suara.com - Tingkat Ferry Irawan yang galak dan tempramen baru-baru ini diungkap oleh Athalla Naufal, anak dari Venna Melinda. Dalam podcast #ClosetheDoor bersama Verrell Bramasta Athalla Naufal menceritakan tentang kode-kode yang sering disampaikan Venna Melinda saat liburan di Hongkong bersamanya akhir tahun 2022 lalu.
"Sering bercanda gitu. Kalo lagi rame-rame," cerita Athalla Naufal dalam podcast yang tayang pada Minggu (15/1/2023).
Athalla Naufal mengungkapkan bahwa sang ibu seringkali dengan nada bercanda mengatakan bahwa Ferry Irawan ialah sosok suami yang galak.
Meski dengan nada bercanda, Venna Melinda mengungkap apabila sikap Ferry Irawan saat mereka sedang berdua amat berbeda. Menurut Venna, Ferry adalah sosok suami yang galak.
Baca Juga: Terpopuler: Ferry Irawan Towel Organ Intim Venna Melinda, Alat Vital Dikta Diremas
Kode tersebut berkaitan dengan sikap Ferry Irawan suami Venna Melinda. Kode tersebut telah lama disampaikan oleh Venna Melinda. Dalam beberapa pernyataan, Venna Melinda juga mengalami KDRT selama 3 bulan terakhir.
Sebenarnya siklus KDRT itu bisa diputus jika mengenali tanda-tandanya. Tanda itu bisa berupa fisik ataupun psikis.
Dilansir dari Verry Well Mind, jika seseorang dilecehkan secara fisik, kemungkinan besar mereka akan sering mengalami memar atau cedera fisik akibat dipukul, dicekik, atau dijatuhkan—dan kemungkinan besar mereka akan memiliki penjelasan yang lemah atau tidak konsisten untuk cedera.
Beberapa tanda kekerasan fisik antara lain:3
- Mata hitam
- Memar di lengan
- Bibir pecah
- Tanda merah atau ungu di leher
- Pergelangan tangan terkilir
Selain itu, biasanya korban juga mencoba menutupi tanda-tanda fisik dengan pakaian. Misalnya, Anda mungkin memperhatikan seseorang yang Anda sayangi mengenakan baju lengan panjang atau syal di musim panas. Mengenakan riasan yang lebih berat dari biasanya atau mengenakan kacamata hitam di dalam juga merupakan tanda umum kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga: Penyebab Ferry Irawan Marah: Saya Tidak Ada Marwahnya
Kekerasan dalam rumah tangga, tentu saja, dapat menimbulkan kerugian emosional yang serius, menciptakan perasaan tidak berdaya, putus asa, atau putus asa. Kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat orang percaya bahwa mereka tidak akan pernah lepas dari kendali pelaku. Mereka mungkin juga menunjukkan keadaan kewaspadaan yang konstan sampai pada titik mereka tidak pernah bisa benar-benar rileks.
Tanda-tanda pelecehan emosional lainnya termasuk:
- Agitasi, kecemasan, atau ketakutan terus-menerus
- Perubahan kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau tidak cukup)
- Mengembangkan masalah narkoba atau alkohol
- Sangat menyesal atau lemah lembut
- Kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Tampak ketakutan
- Gejala depresi
- Membicarakan atau mencoba bunuh diri
Gejala tersebut tentu saja bisa disebabkan oleh banyak kondisi atau faktor lain, namun gejala tersebut merupakan ciri khas korban kekerasan dalam rumah tangga yang merasa terjebak dalam hubungan yang penuh kekerasan.