Suara.com - Ferry Irawan resmi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT kepada sang istri, Venna Melinda.
Berdasarkan keterangan kuasa hukum Venna Melinda, Hotman Paris, KDRT terjadi karena ibunda Verrel Bramasta tersebut menolak untuk berhubungan intim. Tak hanya itu, selama 3 bulan terakhir, Ferry Irawan juga disebutkan kerap melakukan kekerasan pada sang istri.
"Venna mengatakan apa yang dialaminya ini bukan hanya di Kediri. Ternyata Venna sudah mengalaminya sejak tiga bulan terakhir," ujar Hotman Paris dilansir dari Kompas TV beberapa waktu lalu.
Kabar KDRT tersebut lantas menjadi ramai perbincangan masyarakat. Beberapa warganet bahkan menilai tingkah laku Ferry Irawan termasuk ke dalam toxic masculinity. Apalagi, ia disebut memaksa sang istri berhubungan intim. Padahal kala itu Venna Melinda telah menolak.
Baca Juga: Ferry Irawan Berlutut Minta Maaf, Anak Venna Melinda Emosi: Lo Kenapa Giniin Nyokap Gue
Melansir WebMD, toxic masculinity sendiri merupakan sikap di masa seseorang merasa kalau segala sesuatunya harus dikaitkan dengan maskulin, baik secara fisik, maupun mental. Hal ini kerap membuatnya merasa lebih dominan dibandingkan orang lain, khususnya perempuan.
Seseorang dengan toxic masculinity biasanya menunjukkan berbagai tanda-tanda di antaranya sebagai berikut.
1. Homofobia
Seorang toxic masculinity akan sangat tidak menyukai hal-hal berbau homoseksualitas. Mereka akan merasa hal tersebut tidak sesuai dengan laki-laki yang terkesan maskulin.
2. Merasa perlu akan kontrol
Baca Juga: Keji! KDRT hingga Venna Melinda Berlumur Darah, Ferry Irawan: Bukan Saya Pak Polisi
Orang dengan toxic masculinity juga hasu akan kontrol. Dalam rumah tangga, biasanya mereka menginginkan kendali penuh. Bahkan, dalam mengambil keputusan, semua itu harus ada pada dirinya. Tidak hanya itu, mereka merasa harus tahu selalu di mana istri atau kekasihnya berada.
3. Memiliki standar berbeda
Laki-laki dengan toxic masculinity memiliki standar tersendiri. Mereka akan baik-baik saja jika laki-laki memiliki banyak pasangan. Namun, ketika perempuan yang melakukan hal tersebut, ia akan merasa sangat jijik.
4. Menolak melakukan pekerjaan rumah tangga
Para pria dengan toxic masculinity akan menolak membantu pekerjaan rumah tangga. Mereka berpikir tugasnya hanya untuk mencari nafkah. Sementara tugas rumah tangga adalah untuk perempuan. Bahkan, mereka akan melarang anak laki-lakinya diajari pekerjaan rumah baik memasak, bersih-bersih, dan lain-lain.
5. Kerap mengambil risiko
Toxic masculinity akan membuat orang tersebut melakukan hal-hal yang berbahaya. Hal ini untuk membuktikan kalau ia seorang laki-laki yang mampu melakukan hal tersebut. Padahal, tindakannya itu membahayakan dirinya maupun orang lain.
6. Agresi seksual pada perempuan
Mereka dengan toxic masculinity akan sangat agresi pada hal seksual. Mereka merasa tubuh perempuan sepenuhnya hak miliknya. Oleh karena itu, mereka dapat melakukan pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
7. Menunjukkan emosi adalah lemah
Laki-laki yang menunjukkan emosinya sering dianggap lemah oleh mereka yang toxic masculinity. Pasalnya, menunjukkan kelemahan dianggap feminin. Oleh sebab itu, mereka menganggap laki-laki tidak boleh menunjukkan emosinya.
8. Kekerasan
Mereka dengan toxic masculinity berisiko melakukan kekerasan. Hal ini karena adanya dorongan untuk menjadi dominan dan dihormati.
Sementara itu, terkait kasus KDRT Ferry Irawan, Venna Melinda mengaku suaminya memaksanya berhubungan intim. Bahkan, Ferry Irawan disebut memaksa menyentuh organ intimnya dengan kasar.
"Dia towel-towel semua organ intim saya dengan kasar. Tapi saya sedang lelah dan asam lambung lagi kambuh, jadi tidak keturutan," ungkap Venna Melinda.
Meski demikian, Ferry Irawan sudah menjadi tersangka atas kasus KDRT tersebut. Sementara itu, Venna Melinda juga telah mendapatkan pengobatan dengan ditemani kedua putranya, Verrel Bramasta dan Athalla Naufal.