Infografis
Suara.com - Miss Universe Bahrain, Evlin Abdullah Khalifa sempat menjadi sorotan dalam ajang ratu kecantikan tersebut saat dirinya mengikuti babak preliminary yang mengharuskannya menunjukkan pakaian renang, gaun malam dan kostum nasional di New Orleans, Amerika Serikat.
Pasalnya, alih-alih menganakan bikini terbuka, model berusia 24 tahun ini tampil di atas panggung dengan mengenakan burkini merah muda yang menutup seluruh bagian tubuhnya dengan jubah yang bertuliskan "kesetaraan" dalam bahasa Arab.
Dilansir Arab News, jubah tersebut juga menampilkan teks yang berbunyi "Perempuan Arab harus diwakili" di satu sisi dan di sisi lain tertulis "Perempuan Muslim juga bisa menjadi Miss Universe" dengan gambar perempuan bercadar di tengahnya.
Sebelumnya, pianis keturunan Rusia-Bahrain ini juga berpartisipasi dalam presentasi gaun malam. Dia mengenakan gaun pas badan yang mewah dengan kerudung yang serasi yang dirancang oleh couturier Filipina Furne One.
Baca Juga: Tampil Memukau di Miss Universe 2023, Putri Indonesia 2022 Laksmi DeNeefe Suardana Tuai Pujian
Untuk presentasi kostum nasional, Evlin mengenakan ansambel emas, by One, yang menampilkan jubah berstruktur. Ia melengkapi penampilannya dengan headpiece emas yang menjuntai.
“Kostum ini mewakili perayaan emas berdirinya Bahrain sebagai sebuah bangsa,” kata pembawa acara saat Abdullah Khalifa berjalan di atas panggung. “Negara terkecil di Timur Tengah termasuk yang terkaya di dunia.”
Evlin, yang dinobatkan sebagai Miss Universe Bahrain tahun ini pada bulan September 2022 lalu, mengatakan kepada Arab News bahwa memenangkan gelar tersebut benar-benar mengubah hidupnya.
“Dalam waktu singkat ini, saya belajar dan melihat banyak hal baru. Saya melakukan perjalanan ke Filipina. Saya telah berlatih di sana dengan salah satu pelatih kontes kecantikan terbaik, dan saya pergi ke rumah sakit jiwa di Filipina. Saya belajar banyak hal baru," katanya.
Evlin sebelumnya mengatakan kepada Arab News bahwa salah satu model yang menginspirasinya adalah Pia Wurtzbach, ratu kecantikan Filipina.
“Saya ingat bagaimana dia terlihat cantik, baik hati, lugu dan pada saat yang sama sangat kuat. Saat itu saya bertanya-tanya mengapa tidak ada perwakilan Arab di kompetisi itu," pungkasnya.
“Saat itu, salah satu syarat untuk mengikuti Miss Universe adalah memakai bikini yang bisa dibilang tidak diperbolehkan dalam budaya kita. Itu, menurut saya, adalah masalahnya,” tambah Evlin.
“Tapi baru tahun lalu, akhirnya, perempuan Bahrain pertama Manar Dayani berpartisipasi di Miss Universe dengan mengenakan burkini selama kompetisi pakaian renang," katanya lagi
Momen itu membuatnya bahkan merinding dan jadi emosional. Dan ingin mengikuti jejaknya di ajang ini.
“Bahkan sekarang, saya sangat emosional, dan saya bangga dengan momen ini,” katanya.
