Suara.com - Sindrom minta maaf atau dikenal dengan istilah sorry syndrome belakangan menjadi bahasan hangat di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu sorry syndrome? Apakah hal ini berbahaya untuk kesehatan mental dan perlu ditangani dengan cepat?
Apa Itu Sorry Syndrome?
Sorry syndrome adalah sebuah kecenderungan yang membuat seseorang merasa harus meminta maaf secara terus menerus pada hal yang sebenarnya bukan menjadi tanggungjawab atau kesalahan yang dilakukannya.
Permintaan maaf ini bisa dipicu oleh banyak hal dan muncul pada saat-saat yang sebenarnya tidak memerlukan sebuah permintaan maaf dari orang tersebut. Misalnya, saat melihat orang lain berbuat salah, meminta maaf pada benda mati, meminta maaf saat bersikap tegas, dan sebagainya.
Baca Juga: Arti Mimpi Tas Sekolah: Benarkah Ini Pertanda Kesuksesan Dala Hidup?
Penyebab Sorry Syndrome
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari sindrom ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
Tidak Percaya Diri
Tidak sedikit yang mengatakan bahwa salah satu penyebab dari sindrom ini adalah rasa tidak percaya diri yang sangat tinggi. Seorang cenderung mengucilkan diri sendiri sehingga merasa dirinya yang melakukan kesalahan tersebut.
Merasa Tidak Beruntung
Baca Juga: Arti 5353 dalam Bahasa Gaul yang Lagi Viral, Punya Makna Mesum?
Penyebab kedua adalah banyak orang yang percaya bahwa dirinya membawa ketidakberuntungan. Hal ini membuat mereka merasa menjadi penyebab berbagai masalah sehingga muncul sorry syndrome yang muncul.
Tidak Ingin Orang Merasa Buruk
Rasa tidak ingin membuat orang lain merasa buruk juga jadi salah satu pemicu sorry syndrome. Seorang yang mengidap sindrom ini tidak ingin orang lain merasa bahwa kesalahan yang ada adalah kesalahan orang tersebut sehingga meminta maaf untuk membuatnya merasa lebih nyaman.
Supaya Tidak Ditinggalkan
Sindrom ini juga bisa muncul karena dipicu perasaan tidak ingin ditinggalkan. Dengan meminta maaf, beban kesalahan akan dipikul sendiri dan membuat orang lain merasa benar. Anda lalu merasa yakin bahwa orang-orang tidak akan memiliki pikiran untuk meninggalkan Anda.
Memilih Menghindari Konflik
Keinginan untuk menghindari konflik secara terus menerus juga dapat memicu munculnya sindrom ini. Dengan meminta maaf, diyakini potensi konflik yang mungkin muncul bisa ditekan sehingga mereka tidak perlu bermasalah dengan orang lain.
Merasa Sungkan
Rasa tidak nyaman, sungkan, dan sejenisnya juga dapat jadi penyebab sorry syndrome. Setiap kali merasa tidak nyaman, ia cenderung akan meminta maaf terus menerus hingga perasaannya menjadi lebih baik.
Kontributor : I Made Rendika Ardian