Orang dewasa yang aktif secara seksual tanpa gangguan fetish, atau orang dewasa dengan fetish tertentu yang tidak menyebabkan mereka tertekan, mungkin pada berbagai waktu akan terangsang oleh bagian tubuh atau objek tertentu dan menjadikannya bagian dari interaksi seksual mereka dengan orang lain, tetapi tidak terpaku pada objek tersebut.
Fetisisme juga disebut sebagai salah satu jenis paraphilic disorder, yaitu perilaku yang dianggap berada di luar jangkauan perilaku seksual konvensional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dawson, S. J. et al pada 2014, laki-laki cenderung kurang bisa menahan perilaku-perilaku parafilik dibandingkan dengan perempuan. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan pula bahwa laki-laki memungkinkan untuk lebih mudah terangsang akibat perilaku parafilik tertentu dibandingkan perempuan.