Seperti Maria Vania, Kenapa Sih Orang Bisa Punya Fetish Terkait Hubungan Seksual?

Rabu, 11 Januari 2023 | 20:25 WIB
Seperti Maria Vania, Kenapa Sih Orang Bisa Punya Fetish Terkait Hubungan Seksual?
Maria Vania [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presenter Maria Vania kembali blak-blakan tentang hubungan seksualnya. Sosoknya memang kerap jadi sorotan karena penampilannya yang cukup terbuka dan bicaranya yang vulgar. 

Dalam tayangan podcast Duo Gacor pada Oktober 2022 lalu, Maria Vania bahkan menggaku bahwa ia memiliki fetish untuk berhubungan seks di luar ruangan.

Maria Vania mengaku bahwa fetishnya berkaitan dengan lokasi di mana dirinya ingin berhubungan seks.

"Fetish? Aku pengin outdoor sih," ujar Maria Vania kepada Gary Iskak, yang menjadi pemandu podcast.

Baca Juga: Kuat 'Main' 90 Menit Asal 'Barang' Sekeras Linggis, Maria Vania Akui Suka Gaya Hardcore Sampe Digigit

Meski begitu, bukan berarti Maria Vania senang melakukannya dengan banyak orang.

"Bukan rame-rame. Aku nggak suka sharing (berbagi pasangan). Aku suka misalkan pantai, kolam renang, di pesawat," ungkap Maria Vania.

Kata ‘fetish’ kerap digunakan untuk menggambarkan benda mati yang dapat membangkitkan hasrat seksual. Selain itu juga merujuk pada bagian tubuh, objek, situasi, maupun suatu aktivitas.

Dikutip dari Psikologi UGM, gangguan fetish dapat dikenali sebagai sebuah fantasi seksual, dorongan seksual, dan perilaku seksual yang menyebabkan distress atau gangguan pada seseorang dalam kehidupan sosial, pekerjaan, maupun lainnya.

Seseorang dapat didiagnosis memiliki gangguan fetish jika ia merasakan tekanan pribadi yang menyertai atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau ranah krusial lainnya sebagai akibat dari fetish tersebut. 

Baca Juga: Maria Vania Ngaku Suka Dijambak Saat Indehoy, Thariq Halilintar Tak Tergoda Dengan Putri Delina

Orang yang diidentifikasi sebagai fetishists tetapi tidak memiliki laporan gangguan klinis terkait, akan dianggap memiliki fetish tetapi bukan gangguan fetish. 

Orang dewasa yang aktif secara seksual tanpa gangguan fetish, atau orang dewasa dengan fetish tertentu yang tidak menyebabkan mereka tertekan, mungkin pada berbagai waktu akan terangsang oleh bagian tubuh atau objek tertentu dan menjadikannya bagian dari interaksi seksual mereka dengan orang lain, tetapi tidak terpaku pada objek tersebut.

 Fetisisme juga disebut sebagai salah satu jenis paraphilic disorder, yaitu perilaku yang dianggap berada di luar jangkauan perilaku seksual konvensional.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dawson, S. J. et al pada 2014, laki-laki cenderung kurang bisa menahan perilaku-perilaku parafilik dibandingkan dengan perempuan. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan pula bahwa laki-laki memungkinkan untuk lebih mudah terangsang akibat perilaku parafilik tertentu dibandingkan perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI