Heboh 2 Remaja Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Dijual Ginjalnya, Kak Seto Angkat Bicara

Rabu, 11 Januari 2023 | 19:45 WIB
Heboh 2 Remaja Bunuh Bocah 11 Tahun untuk Dijual Ginjalnya, Kak Seto Angkat Bicara
Seto Mulyadi alias Kak Seto. [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan kasus pembunuhan bocah 11 tahun di Makassar oleh dua orang remaja guna dijual ginjalnya, tidak lepas rendahnya kecerdasan emosional anak.

Banyak orang heran dua remaja yang masih berusia 14 dan 17 tahun itu, tega membunuh anak kecil hanya untuk mendapatkan uang dengan cara menjual organ tubuh, padahal itu adalah tindakan sangat kejam.

Ilustrasi donor organ. [Shutterstock]
Ilustrasi jual ginjal. [Shutterstock]

"Itu semua karena menurut saya sistem pendidikan kita terlalu menekankan pada kecerdasan logika saja seperti ranking, dan kecerdasan emosional justru kurang dihargai," ujar Kak Seto saat dihubungi suara.com, Rabu (11/1/2023).

Padahal menurut Kak Seto, kecerdasan emosional yaitu saat anak mampu mengendalikan emosinya, dan tahu cara melepaskan emosi tersebut dengan baik, maka ia jadi anak yang pandai dan berjiwa sosial tinggi.

"Jadi ya sudah saat anak stres, ya sudah melampiaskan semua tanpa perasaan, akhirnya melakukan tindakan, yang akhirnya membuat orang dewasa tidak habis pikir, kok bisa ya melakukan tindakan seperti itu?," ungkapnya.

Ia juga menyayangkan, jika saat ini masih banyak orangtua yang tidak mau belajar lebih jauh tentang anaknya, seperti mengajarkan anak mengendalikan emosi, bukan malah melarang anak tidak boleh nangis, anak tidak boleh marah dan sebagainya.

Kak Seto mengatakan anak boleh marah, anak boleh sedih, anak boleh menangis seperti halnya anak boleh bahagia, tertawa dan bergembira. Tapi saat marah dan sedih tidak boleh melampiaskan dengan merusak benda, menyakiti diri sendiri atau melukai orang lain.

"Oh kamu marah, oke cara marah tidak harus begitu, tidak harus memukul adiknya, ungkapkan saja dengan tenang, itulah kecerdasan emosi," terangnya.

Selain itu, anak juga bisa melakukan aksi kejam jika tidak pernah dihargai sejak dulu. Apalagi orang tua, kata Kak Seto harus ingat, jika tidak semua anak besar pintar berhitung, tapi juga ada yang pintar bermain musik, sepakbola, melukis, hingga menari.

Baca Juga: Fakta-fakta Dua Remaja di Makassar Bunuh Bocah 11 Tahun, Terobsesi Jual Organ Tubuh Korban

Jika pola pendidikan anak terus menerus seperti ini, Kak Seto khawatir hingga dewasa anak tersebut tidak bisa mengelola emosi atau tidak punya kecerdasan emosi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI