Suara.com - Dugaan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT yang dialami Venna Melinda oleh suaminya, Ferry Irawan, membuat netizen kembali teringat mantan istrinya Anggia Novita yang alami serangan stroke tapi tidak langsung dibawa ke rumah sakit.
Peristiwa ini diceritakan langsung Anggia pada Maia Estianty di kanal YouTube Maia ALELDUL pada Agustus 2021 lalu. Saat itu bukan suaminya yang menggendong dan menolong Anggia melainkan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menyarankan bawa langsung ke rumah sakit.
"Tiba-tiba saya kena serangan stroke mendadak, terus suami bukannya nolongin saya, saya lihat cuman Raffi dan Nagita yang nolongin saya," ujar Anggia.
Tapi sayangnya, saran Nagita dan Raffi malah ditolak Ferry dengan alasan kakak Anggia adalah dokter yang bisa menangani kondisi adiknya. Tapi nahas, Anggia akhirnya malah dibawa pulang ke rumah dan malah mendatangkan dokter kecantikan.
"Terus dia bilang 'nggak usah nggak usah, biar saya bawa ke kakaknya kan dokter'. Padahal dia nggak telepon kakak saya nggak ditelepon," kata Anggia Novita menirukan perkataan Ferry Irawan.
Stroke adalah kondisi saat pasokan darah ke otak terganggu akibat adanya penyumbatan atau pembuluh darah yang pecah. Hasilnya otak tidak bisa dapat oksigen dan nutrisi, sehingga sel di dalamnya mati.
Mengutip News Medical, Selasa (10/1/2023) kondisi stroke bukan hanya berbahaya jika ditunda dibawa ke rumah sakit, bahkan saat di rumah sakit dan di ruang gawat darurat (UGD) jika tertunda perawatannya 10 menit saja bisa mengurangi peluang hidup sehat pasien selama 8 minggu.

Hal ini sesuai penelitian yang dipresentasikan saat Konferensi Stroke Internasional Asosiasi Stroke Amerika 2021.
Ini terjadi karena semakin lama gejala stroke dibiarkan atau terlambat datang di rumah sakit bisa meningkatkan risiko kematian, karena ribuan sel di otak yang mati.
"Studi kami menunjukan penundaan perawatan di rumah sakit punya konsekuensi lebih parah pada pemulihan dan penundaan kedatangan pasien stroke ke rumah sakit," ujar Peneliti sekaligus Asisten Profesor Ilmu Saraf Klinis Kanada, Mohammed A. Almekhlafi.