Kasus KDRT Venna Melinda Terjadi karena Salah Paham, Ini Langkah yang Tepat Menyelesaikan Masalah Tanpa Kekerasan

Selasa, 10 Januari 2023 | 12:07 WIB
Kasus KDRT Venna Melinda Terjadi karena Salah Paham, Ini Langkah yang Tepat Menyelesaikan Masalah Tanpa Kekerasan
Venna Melinda (Instagram/@vennamelindareal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Venna Melinda dikabarkan melaporkan suaminya ke polisi atas dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Totok Suharyanto, Senin (9/1/2023).

"Saudara V telah melaporkan di Polres Kediri Kota, kemudian oleh Polres dilimpahkan ke Polda Jatim," ujar Kombes Pol Totok Suharyanto.

Venna Melinda turut membawa barang bukti dugaan KDRT yang dilakukan Ferry Irawan berupa handuk, pakaian serta rekaman CCTV.

Sementara itu, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto mengatakan, KDRT yang dilakukan Ferry Irawan kepada Venna Melinda tersebut terjadi akibat kesalahpahaman.

Baca Juga: Berani Buka-bukaan Urusan Ranjang, Ini 10 Potret Mesra Venna Melinda dan Ferry Irawan Sebelum KDRT

Foto Venna Melinda di rumah sakit akibat alami KDRT (Instagram/athallanaufal7)
Foto Venna Melinda di rumah sakit akibat alami KDRT (Instagram/athallanaufal7)

"Untuk motif ada kesalahpahaman keluarga, suami istri. Cekcok," kata Hendra, Senin (9/1/2023).

Venna Melinda sendiri nantinya masih akan melakukan visum serta menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Terkait motif salah paham seperti yang dialami Venna Melinda dan Ferry Irawan, pada dasarnya dalam hubungan adalah hal wajar. Namun, kondisi ini harus segera diselesaikan agar tidak menjadi masalah besar bagi hubungan tersebut.

Lantas bagaimana cara untuk mengatasi salah paham dalam hubungan? Melansir Psych Central, berikut beberapa cara atasi salah paham dalam sebuah hubungan.

Coba jadi pendengar yang baik

Baca Juga: Venna Melinda Alami KDRT oleh Ferry Irawan, Nama Lesti Kejora Ikutan Terseret

Konselor profesional, Odona Ezell-Whiddon mengatakan, salah paham sering terjadi karena sering adanya interupsi saat salah satu pihak menjelaskan. Oleh sebab itu, menjadi pendengar yang iak adalah hal penting agar bisa mengerti dan memahami penjelasan pasangan. Hal ini juga mendorong orang tersebut memahami perspektif dari pasangannya.

Lihat dari perspektif lainnya

Ketika ada masalah, seseorang kerap kali selalu melihat segalanya dari perspektif dirinya. Namun, dengan mencoba melihat sesuatu dari perspektif ini akan membuat orang tersebut lebih mudah memahami keadaan. Dengan begitu seseorang akan melihat segala sesuatunya dari kenyataan, bukan perasaan.

Percaya penjelasan pasangan

Hal lain untuk menghindari salah paham yaitu percaya dengan penjelasan pasangan. Hal ini mungkin sulit dilakukan. Namun, tidak mempercayai pasangan justru dapat membuat keadaan memburuk.

Jangan berasumsi

Cara lain mengatasi salah paham yaitu dengan tidak berasumsi terhadap pasangan. Apalagi, asumsi tersebut berdasarkan pengalaman. Coba berikan kesempatan pasangan menjelaskan dan membuktikan. Asumsi hanya dapat membangun kebencian yang membuat hubungan menjadi rusak.

Hindari untuk menyerang

Saat ada masalah, beberapa orang justru memilih untuk menyerang dengan segala perspektifnya. Hal tersebut akan membuat pasangannya mencoba defensif sehingga ini membuatnya malas untuk mendengarkan kekasihnya. Untuk itu, saat berselisih, coba saling menghormati dan beri kesempatan satu sama lain.

Ungkapkan kebutuhan

Untuk mengatasi salah paham, mengungkapkan kebutuhan bisa menjadi salah satu cara. Mengungkapkan kebutuhan ini akan membuat pasangan mengerti apa yang perlu dilakukan.

Beri ruang untuk kompromi

Ketika menghadapi salah paham, jangan selalu menyerang. Beri ruang untuk kompromi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini juga menjadi penghubung untuk keduanya komunikasi dan bernegosiasi terhadap masalah yang ada.

Tetap pada topik

Dalam mengatasi salah paham, usahakan untuk membicarakan topik terkait. Jangan bahas masalah-masalah lainnya di masa lalu. Hal tersebut akan membuat semuanya menjadi lebih buruk.

Beri ruang masing-masing

Dibandingkan berdebat dengan emosi, pasangan lebih baik untuk memberi ruang masing-masing berpikir. Hal ini dapat membuat emosi menjadi lebih turun. Memberi ruang juga akan membuat diskusi menjadi lebih tenang dan mudah memahami satu sama lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI