Suara.com - Kabar Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang diduga dilakukan oleh Ferry Irawan ke sang istri, Venna Melinda menjadi sorotan baru-baru ini.
Venna Melinda melaporkan suaminya, Ferry Irawan ke Polres Kediri Kota yang kemudian dilimpahkan ke Polda Jawa Timur.
Kini, terungkap motif Ferry menganiaya Venna Melinda. Menurut Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto, KDRT tesebut terjadi akibat kesalahpahaman.
![Venna Melinda alami KDRT [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/01/09/80473-venna-melinda-alami-kdrt-istimewa.jpg)
"Untuk motif ada kesalahpahaman keluarga, suami istri. Cekcok," kata Hendra, Senin (9/1/2023).
Lebih lanjut kata Hendra, dari cekcok berlanjut ke KDRT. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah hotel di Kediri pada Minggu (8/1/223). Dalam foto yang beredar di media sosial, Venna terlihat berlumuran darah diduga akibat penganiayaan tersebut.
Pertanyaannya kemudian, mungkinkah pelaku KDRT berubah? Dilansir dari The Hotline.org, menurut penulis Kathryn Robinson di blog The National Domestic Violence Hotline, meski orang memiliki kapasitas untuk berubah, mereka perlu sangat ingin dan berkomitmen pada semua aspek perubahan untuk mulai melakukannya.
Meski begitu, katanya, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Para pelaku sering melecehkan karena sikap dan perasaan terpelajar akan hak dan hak istimewa, yang mungkin sulit untuk dikembalikan. Untuk memulai proses pemulihan, pelaku kekerasan harus segera menemukan program intervensi.
Lundy Bancroft, penulis Why Does He Do That? Inside the Minds of Angry and Controlling Men, menawarkan daftar perubahan yang dapat menunjukkan bahwa pelaku mengalami kemajuan dalam pemulihannya. Berikut ini tanda tanda-tanda pelaku dapat berubah.
- Mengakui sepenuhnya apa yang telah dilakukannya
- Berhenti membuat alasan
- Menebus kesalahan
- Menerima tanggung jawab dan menyadari bahwa penyalahgunaan adalah sebuah pilihan
- Tidak menyatakan diri mereka "sembuh", melainkan menerima bahwa mengatasi kekerasan adalah proses yang memakan waktu puluhan tahun
- Mendemonstrasikan perilaku hormat, baik dan suportif
- Tidak menyalahkan pasangan atau anak-anak mereka atas konsekuensi dari tindakan mereka
- Mengubah cara mereka menanggapi kemarahan dan keluhan pasangan atau mantan pasangan mereka
- Tidak menuntut kredit untuk perbaikan yang telah mereka buat