Bahaya Main Latto-Latto, Ganggu Ketenangan Hingga Sebabkan Kebutaan

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 09 Januari 2023 | 19:12 WIB
Bahaya Main Latto-Latto, Ganggu Ketenangan Hingga Sebabkan Kebutaan
clackers ball atau latto-latto (Wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permainan Latto-Latto tengah populer dimainkan anak-anak hingga orang tua saat ini. Pada dasarnya, latto-latto bukanlah permainan baru melainkan telah populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara di dunia.

Dibalik keasikan permainan Latto-Latto, ternyata terdapat sejumlah bahaya mainan dua bola yang dikaitkan ini yang perlu diwaspadai.

Berikut ini bahaya main Latto-Latto dan dampak permainan tersebut.

Latto-Latto Pecah Mengenai Mata Anak 

Baca Juga: Viral Foto Seorang Anak Alami Kebutaan, Latto-latto Mulai Makan Korban?

Pada Minggu (8/1), seorang anak berinisial AN pulang ke rumah setelah bermain Latto-Latto bersama teman-teman. Mata sang anak terlihat memerah.

Ayah korban pun mengatakan Latto-Latto yang dimainkan sang anak pecah. Kemudian, pecahan tersebut menancap ke mata.

Sebelumnya, AN dibawa ke Kimia Farma kemudian dirujuk ke RSUD Soedarso. Setelah beberapa waktu di rawat, ternyata AN harus dioperasi.

Insiden kedua dialami oleh seorang anak dalam video yang tersebar di media sosial warga Pajampangan, Kabupaten Sukabumi. Dalam foto itu, terlihat seorang anak yang berbaring dengan mata diperban. Sang anak pun mengalami kebutaan pada mata sebelah kanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber,  sang anak duduk di kelas III SD. Anak tersebut pun kini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Pakai Baju Melorot, Gaya Wika Salim Main Lato-lato Bikin Gagal Fokus

Insiden Kecelakaan Permainan Latto-Latto Di Amerika

Pada 1968, Latto-Latto muncul dengan nama Clackers Ball yang berbahan kaca. Anak-anak pun banyak memainkannya hingga muncul insiden pecahnya Latto-Latto . 

Setelah itu permainan Latto-Latto pun beralih menjadi plastik. Namun ternyata Latto-Latto dari plastik juga bukanlah solusi karena lebih mudah meledak daripada kaca. 

Pada 12 Februari 1971, empat anak di AS mengalami cedera akibat Latto-Latto. Food and Drug Administration pun kemudian mengeluarkan peringatan nasional terkait permainan itu.

Badan itu menguji perusahaan pembuat Latto-Latto untuk menentukan kecepatan dan potensi pecah sebelum melarang. Setelah larangan muncul, larangan ini menarik perhatian komunitas Society for the Prevention of Blindness untuk melawan Latto-Latto yang berpotensi merusak serta membutakan mata.

Melukai Kepala

Tak hanya itu, Latto-Latto juga menyebabkan seorang anak mengalami benjol di dahinya karena terhantam Latto-Latto. Kabar tersebut diunggah oleh pengguna TikTok @issey16.

Setelah beberapa kali membenturkan bola plastik padat dan keras itu, Latto-Latto pun berhasil berputar. Sontak kegirangan karena berhasil, sesaat kemudian Latto-Latto lepas dari jari kemudian terlempar ke depan mengenai perekam video.

Perekam itu adalah sang anak yang terkena Latto-Latto. Sang anak langsung menangis dan berteriak. Dahinya bengkak cukup besar.

Mengganggu Ketenangan

Selain bahaya yang muncul, kebisingan pun cukup mengganggu bagi beberapa orang. Suara khas Latto-Latto ‘tek-tek’ dianggap mengganggu dan dikeluhkan oleh beberapa pihak.

Salah satunya yakni seorang dokter melalui akun Twitternya @ferdiriva pada Minggu (8/1).

Bapak ibu yang berobat ke rumah sakit, tolong anaknya jangan bawa latto-latto ya. Dokternya lagi jelasin ke pasien, TEK..TEK..TEK..TEK... kedengeran sampe ke dalam poli," tulisny.

Para pengguna Twitter lainnya pun menanggapi bahwa suara tersebut mengganggu pasien di rumah sakit. 

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI