Tren Pariwisata Terus Meningkat, Wisata Religi Jadi Primadona Baru

Sabtu, 07 Januari 2023 | 09:05 WIB
Tren Pariwisata Terus Meningkat, Wisata Religi Jadi Primadona Baru
Tanah Lot, Bali (Dok. Pribadi/yudirahmatullah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Libur tahun baru 2023 baru saja usai, menariknya tren liburan sepanjang tahun 2022 mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini tertuang dalam laporan OYO Travelopedia Indonesia 2022 yang menunjukan meski staycation tetap jadi primadona, tapi perjalanan rekreasi mendorong pertumbuhan pariwisata.

Warga berkunjung ke Istiqlal Halal Expo 2022 di Pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga berkunjung ke Istiqlal Halal Expo 2022 di Pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Bahkan pemesanan kamar di malam tahun baru mencapai 82.000 kamar dalam satu malam, meningkat 114 persen dibanding tahun sebelumnya yang terjadi di Bandung, Bali, Yogyakarta, Malang, dan Lampung.

Selama 2022 juga ditemukan destinasi wisata spiritual dan budaya memberikan daya tarik yang kuat tersendiri bagi para pelancong, untuk menjelajahi tempat-tempat yang dianggap sebagai destinasi wisata religi.

Baca Juga: 4 Wisata Religi Islam di Surabaya yang Paling Ramai Dikunjungi

Sehingga destinasi dalam negeri seperti Masjid Istiqlal & Gereja Katedral di Jakarta, salah satu masjid dan gereja terbesar di Asia Tenggara, Desa Wisata di Bandung, Borobudur alias candi Buddha terbesar, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko di Yogyakarta paling banyak dikunjungi.

Ada juga Kuil Maria Annai Velangkanni, Kuil Shri Mariamman di dekat area Little India di Medan dan Pura Besakih-kompleks candi Hindu terbesar dan tersuci, Pura Tanah Lot dan Pura Uluwatu di Bali mengalami peningkatan signifikan kunjungan di 2022.

“Kami sebagai travel-tech company, berada di posisi yang tepat untuk mendorong hasil yang lebih berdampak positif dengan tiga strategi utama yaitu memaksimalkan potensi pasar lokal, memperkuat teknologi untuk mengakomodasi permintaan pasar, serta kolaborasi yang kuat dengan mitra bisnis penginapan, pemerintah dan korporasi," ungkap Global CBO & CEO Southeast Asia and Middle East OYO, Ankit Tandon dalam keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (7/1/2023).

Meningkatnya tren pariwisata ini juga sudah mulai terlihat sejak Hari Raya Idul Fitri pada Mei 2022, dengan catatan pertumbuhan pemesanan kamar menginap hingga 90% dibandingkan tahun sebelumnya.

Lalu hari libur Maulid Nabi pada Oktober 2022 terjadi lonjakan permintaan akomodasi hingga lebih dari 25.000 pemesanan.

Baca Juga: Selama Libur Nataru Extra Flight Soekarno-Hatta Capai 395 Permintaan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI