Suara.com - Ria Ricis dan Teuku Ryan kembali jadi sorotan usai membawa anaknya Baby Moana, yang masih berusia 5 bulan tapi sudah diajak melakukan berbagai kegiatan ekstrem. Apa kata psikolog soal ini?
Momen Baby Moana diajak menaiki ATV dalam gendongan Ria Ricis, hingga menaiki speed boat dan hanya dipegang Teuku Ryan menggunakan satu tangan padahal belum bisa berdiri, banyak dikritik netizen. Keduanya dianggap mengeksploitasi Baby Moana demi adsense YouTube.
Psikolog Anak dan Keluarga Rayi Tanjung Sari, M.Psi mengingatkan para ibu untuk berhati-hati mengenali tanda ketidaknyamanan anak bayi, terlebih jika diajak melakukan berbagi kegiatan ekstrem seperti speed boat, ATV dan hingga berenang di laut seperti yang dilakukan Ria Ricis.
Menurutnya, penting untuk memperhatikan kesiapan emosional, kemampuann dan perkembangan fisik anak, terlebih anak bayi yang belum genap satu tahun.
Baca Juga: Ria Ricis Kembali Dihujat Warganet, Kali Ini Main ATV Sambil Gendong Moana
"Nyemplung di air sih boleh aja, tapi naik speed boat atau jetski, banana boat, nggak sesuai sama perkembangan fisik. Anak umur di bawah 1 tahun badannya belum terlalu tegak, berdiri masih aja masih golek-golek, lehernya nggak terlalu kuat," ujar Rayi saat dihubungi suara.com, Jumat (6/1/2023).
Rayi mengatakan, sebelum mengajak anak untuk melakukan berbagai kegiatan ekstrem, kedua orangtua harus memastikan anak sudah bisa menghandle berbagai kondisi psikologisnya.
Selain itu orangtua juga harus mengenali tanda saat anak tidak nyaman. Apalagi kata perempuan yang banyak menangani klien anak dan remaja dengan masalah perkembangan, pengasuhan dan pendidikan ini, tanda anak tidak nyaman tidak melulu lewat tangisan.
"Anak kan nangis ya, tapi kalau bukan tipe yang dikit nangis. Mungkin pasti orangtuanya tahu dari ekspresi wajah, gestur, mulai geliat (berontak), alis berkerut atau kerung juga tanda ia tidak nyaman," papar Rayi.
Psikologis Klinis lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia itu juga mengingatkan, wajib hukumnya orangtua sensitif dan mengenali tanda ketidaknyamanan anak.
Baca Juga: Kondisi Anak Ria Ricis Setelah Dibawa Naik Jetski Jadi Perhatian, Teuku Ryan: Maaf ya Moana
Tapi apabila orangtua tidak sensitif, Rayi khawatir anak alami masalah kelekatan emosional atau perlindungan yang harus didapatkan dari care giver (pengasuh atau penjaga) pertamanya, yakni orang tua.
"Psikologis anak umur 0 sampai 18 bulan itu bisa nggak dapat rasa aman dan nyaman dari orangtuanya, atau care giver utamanya,"
"Ia kirim sinyal takut, butuh bantuan dari orangtuanya, tapi nggak nangkep, dia akan nganggap 'oh dunia ini nggak aman', orang sekitar nggak bisa dipercaya, dan orangtua nggak bisa jadi tempat bersandar," jelas Rayi.