Cerita Imelda Mayasari, Sosok Insinyur Perempuan yang Kini Jadi Factory Manager di Vietnam

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 06 Januari 2023 | 04:00 WIB
Cerita Imelda Mayasari, Sosok Insinyur Perempuan yang Kini Jadi Factory Manager di Vietnam
Imelda Mayasari (Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut data UNESCO, terhitung kurang dari 30 persen perempuan menjadi peneliti STEM di dunia. STEM atau Science, Technology, Engineering and Math sendiri merupakan istilah yang dipakai pada sekelompok pelajaran terkait pengembangan sains dan teknologi.

Padahal, terbukti bahwa latar belakang gender tidak dapat membatasi seorang individu dalam berkarya dan berkarir termasuk perempuan di bidang STEM. Itu juga yang dibuktikan oleh Imelda Mayasari, perempuan yang menjabat sebagai Factory Manager Nestlé Vietnam.

Ilustrasi insinyur. (Shutterstock)
Ilustrasi insinyur. (Shutterstock)

Imelda Mayasari merupakan insinyur perempuan pertama di Nestlé Indonesia yang kemudian ditugaskan untuk bekerja di Vietnam. Sebelum tinggal di sana, Imelda lebih dulu bekerja selama 18 tahun di Pabrik Nestlé Kejayan, di Pasuruan, Jawa Timur.

Malang melintang di dunia STEM membuat Imelda mampu menangkal pandangan umum bahwa bekerja di bidang teknik atau mesin merupakan hal yang tidak aman untuk perempuan. "Secara khusus menurut saya, bekerja di pabrik bukanlah hal yang menakutkan untuk perempuan," kata Imelda.

Baca Juga: Tokoh Konservasi Gorila Jane Goodall Jadi Koleksi Seri Perempuan Inspiratif Barbie Terbaru

Untuk itu, ia menekankan pentingnya perusahaan yang menyediakan fasilitas dan infrastruktur ramah untuk perempuan, terutama sosok ibu bekerja seperti dirinya. Misalnya pengadaan ruang menyusui hingga tetap memiliki kesempatan mendapat pelatihan berstandar internasional.

Tantangan Menjadi Ibu Pekerja

Imelda Mayasari (Dok. Pribadi)
Imelda Mayasari (Dok. Pribadi)

Sebagai perempuan, ibu dan pekerja di dunia STEM, Imelda tak menampik dirinya kerap menemuai hal menantang. Namun itu juga bisa menjadi cara untuk dirinya membuat skala prioritas yang tepat.

"Ada beberapa pekerjaan maupun kondisi yang harus saya utamakan, dan pembagian waktu ini tidak selalu harus rata. Untuk sampai di titik profesi ini, saya percaya dibutuhkan fleksibilitas dari keluarga, atasan rekan kerja, serta lingkungan sekitar saya," katanya dikutip dari siaran pers, Kamis (5/1/2023).

"Untuk itu,saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari perusahaan yang ramah terhadap Ibu bekerja, serta mendukung kami para wanita untuk maju dan membuka potensinya di bidang STEM," pungkas Imelda.

Baca Juga: Angkat Kisah Perempuan Inspiratif, Ini 3 Fakta Menarik Film Yuni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI