Viral Petisi Kembalikan WFH karena Jalanan Macet dan Bikin Tidak Produktif, Didukung Hampir 10.000 Orang!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 04 Januari 2023 | 06:55 WIB
Viral Petisi Kembalikan WFH karena Jalanan Macet dan Bikin Tidak Produktif, Didukung Hampir 10.000 Orang!
Petisi kembalikan WFH di Change.org. (Dok.Change.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial petisi yang meminta WFH alias work from home kembali diberlakukan, karena membuat pekerja lebih produktif hingga terhindar dari macet dan polusi.

Petisi di Change.org yang diprakarsai oleh Riwaty Sidabutar dari Jakarta Timur menyinggung kebijakan WFO alias work from office, yang kembali diberlakukan pasca dicabutnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress. Jarak rumah dengan kantor kebanyakan orang tak jauh berbeda dengan saya. Saya, misalnya, harus menempuh 20 KILOMETER buat ke kantor yang berarti setiap hari untuk pulang pergi harus saya tempuh 40KM," tulis Riwaty dalam petisinya.

Ia juga menyebut WFO tidak berarti produktivitas pekerja meningkat. Berangkat ke kantor yang jauh membuat pekerja rentan kena macet di jalan, yang membuat tubuh lelah begitu sampai di kantor.

Baca Juga: Soal WFH Bagi Pekerja di Jakarta Selama Cuaca Ekstrem, Heru Budi: Juga Berlaku untuk ASN, Tapi..

Petisi kembalikan WFH di Change.org. (Dok.Change.org)
Petisi kembalikan WFH di Change.org. (Dok.Change.org)

Sementara jika bekerja dari rumah, Riwaty mengatakan lebih produktif, nyaman, dan percaya diri. Bahkan ia menyebut hasil pekerjaannya jadi lebih bagus.

Alasannya membuat petisi, Riwaty mengatakan ingin kebijakan WFO full dikaji ulang. Sebab negara-negara maju sudah melakukannya, sehingga Indonesia pun tidak boleh ketinggalan.

"Oleh karena itu, saya ingin meminta agar aturan wajib WFO 100% dikaji kembali. Beberapa negara, seperti Belanda sudah melakukannya. Saya yakin, Indonesia juga bisa. Saya yakin, dengan adanya aturan ini dari pemerintah, kantor-kantor akan dapat lebih fleksibel sehingga pekerja-pekerja pun bisa lebih nyaman," tuturnya.

Saat berita ini dibuat, ada hampir 10.000 orang yang menandatangani petisi ini. Dukungan datang dari pekerja yang mengaku merasakan beban yang sama seperti Riwaty Sidabutar.

"Kayanya seru nih kalau dituangin dalam bentuk UU yang mewajibkan pengusaha ngasih opsi pekerja buat WFH atau hybrid (buat pekerja yang kerjaannya sangat possible buat WFH)," cuit @askDika.

Baca Juga: Muncul Ancaman Cuaca Ekstrem Di Jakarta, Heru Minta Pekerja WFH Sampai 2 Januari

"WFO sudah sangat old school. Waktu lebih banyak habis di jalan. Ditambah kondisi cuaca yang tidak menentu, berpengaruh terhadap kesehatan," tulis Donovan.

"WFH ada bagusnya juga. Yang penting tetap fokus dan profesional memberikan waktunya untuk tetap produktif. WFO hanya jika memang diperlukan saja," tulis Elvy.

"WFO adalah produk masyarakat agriculture yang tidak bisa meninggalkan tanaman mereka. Di era digital ini sudah memungkinkan kita bekerja dari mana saja tanpa ada batasan ruang. Jadilah masyarakat yang modern," tulis Ferdinandus.

Tapi tidak sedikit juga yang kontra, mengingat sebelum pandemi kerja di kantor adalah hal yang biasa.

"Jd penasaran yg nandatangan ini sblm 2019 kerjaannya apa ya? Udah bermacet2 ria juga kan? Kok skrg ngeluh ga produktif lah, ga semangat lah gara" wfo. Akui aja kalo berat mau ninggalin zona nyaman kalian 3 thn ini kan? Kalo ngerasa berat ya resign, bukan buat petisi. Cupu," cuit @haiqalidp.

"Lebay, timbang baru 2thn wfh aja skalinya ngantor lgi macet2an lagi ngeluh. Brarti sblm 2020 lau semua nganggur ye," cuit @egitohir.

Link untuk menandatangani petisi bisa Anda temukan di tautan ini. Bagaimana menurut Anda, apakah benar WFO bikin lelah dan tidak produktif dan WFH sebaiknya dikembalikan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI