Suara.com - Mona Ratuliu pernah 'memaksa' suaminya Indra Brasco untuk liburan berdua saja tanpa membawa anak-anak.
Hal itu terpaksa dilakukan Mona lantaran dirinya tengah bosa dengan rutinitas di rumah, sementara Indra sering kali tidak mau diajak pergi liburan tanpa membawa anak.
"Indra itu tipe yang kalau liburan harus ajak anak. Sementara aku tuh pengen banget deh liburan berdua, masa gak boleh sih, waktu itu. Akhirnya, aku pernah bosen banget pas anak kedua. Tiap hari aku tuh ngasuh anak aja di rumah," cerita Mona dikutip dari kanal YouTube Bund Lifetainment, Selasa (3/1/2023).
Kebetulan saat itu berdekatan dengan momen valentine di bulan Februari. Sehingga, Mona berencana memberikan hadiah valentine kepada suaminya berupa tiket pesawat ke Bali hanya untuk mereka berdua.
Bali jadi pilihan artis 40 tahun itu karena dirasa mudah untuk bepergian. Momen liburan itu memang sengaja ia rencanakan tanpa anak-anaknya dan tidak berdiskusi sebelumnya dengan Indra karena Mona tahu suaminya itu kemungkinan enggan diajak berlibur berdua.
"Beli first flight, pulangnya last flight. Jadi seolah-olah dua hari kan, padahal semalem doang," imbuhnya.
Sejak momen tersebut, Mona merasa kalau Indra baru menyadari kalau suami istri juga perlu pergi liburan berdua saja tanpa anak-anak.
"Dari situ Indra baru ngerasa, ih ternyata perlu ya begini. Sekali-kali perlu nih kita kaya gini. Setahun sekali kan gak apa-apa ya atau dua tahun sekali. Dia karena udah ngerasain, jadi ngerasa butuh," kata Mona.
Pergi liburan hanya berdua bagi suami istri termasuk waktu untuk quality time bagi pasangan. Hasil penelitian oleh suami istri profesor psikologi di University of California, Philip Cowan, Ph.D. dan Carolyn Pape Cowan, Ph.D. menemukan bahwa pasangan yang sudah memiliki anak perlu punya quality time agar hubungan mereka tetap harmonis.
Baca Juga: 2 Buah Hatinya Perebutan Minum ASI, Mona Ratuliu Panik Bagian Intimnya Hampir Kelihatan
Nantinya hal itu juga akan berdampak terhadap pengasuhan kepada anak.
Penelitian dilakukan sejak puluhan tahun lalu pada beberapa pasangan sejak masih mengandung hingga mengantar anaknya masuk taman kanak-kanak.
Hasilnya pun cukup jelas bahwa memiliki anak berisiko meningkatkan terjadinya konflik dengan pasangan. Namun, pasangan yang tetap menjaga keharmonisan hubungannya memiliki kehidupan pernikahan yang lebih memuaskan.
Menurut Philip, menjaga hubungan yang berkualitas dengan pasangan dapat membantu masing-masing pasangan merasa lebih baik akan dirinya sendiri, menjadi lebih produktif, dan mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam membesarkan anak.
Kesimpulan studi itu, pentingnya menjaga quality time dengan pasangan tidak hanya memperbaiki kedekatan dalam hubungan, tetapi juga bantu menjadi orang tua yang bahagia serta efektif dalam mengasuh anak. Anak pun akan tumbuh dengan bahagia apabila orang tuanya memiliki hubungan yang sehat.