Suara.com - Aksi penggalangan dana yang dilakukan istri Indra Bekti, Aldilla Jelita, untuk pengobatan suaminya menuai kontroversi. Aldilla mengakui kalau biaya pengobatan suaminya di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta karena pendarahan otak memang tidak sedikit.
Namun, keputusannya lakukan penggalangan dana justru dapat cibiran di media sosial. Netizen bahkan menuding kalau Indra Bekti tidak punya tabungan meski sudah berkiprah di industri hiburan selama 20 tahun.
"Ini terbukti bahwa Indra Bekti dan istri tidak punya tabungan sama sekali, sampai ngemis-ngemis minta bantuan dana," tulis netizen di akun instagram @insta_julid, dikutip, Selasa (3/1/2023).
Indra Bekti diketahui alami pecah pembuluh darah di otak secara tiba-tiba pada Rabu (28/12/2022) lalu. Presenter 45 tahun itu rupanya memang telah memiliki riwayat hipertensi atau darah tinggi.
Belajar dari apa yang dialami Indra Bekti, menyiapkan biaya khusus kesehatan memang salah satu tabungan yang perlu dipersiapkan. Termudah yang bisa dilakukan dengan membeli premi asuransi kesehatan.
Tapi, berapa persen sih idealnya menyisihkan penghasilan untuk tabungan kesehatan? Berikut tiga hal yang harus diketahui.
1. Premi Asuransi
Sebelum menentukan itu, ada baiknya pahami dulu jenis biaya pengobatan yang mungkin bisa terjadi, misalnya penyakit keturunan. Setelah itu, cari asuransi kesehatan yang bisa menanggung penyakit tersebut dengan premi sesuai kemampuan.
Premi adalah pembayaran bulanan yang disetorkan ke perusahaan asuransi untuk pertanggungan. Ini termasuk jenis pengeluaran kesehatan termudah untuk dianggarkan karena sama setiap bulan. Menurut WebMD, pembayaran asuransi kesehatan seperti ini sebaiknya cukup sekitar 4 hingga 6 persen dari penghasilan bersih bulanan setelah dipotong pajak.
2. Biaya Cek Kesehatan dan Obat Rutin
Pengeluaran rutin seperti obat resep yang perlu diminum secara rutin, vitamin, maupun biaya untuk perawatan mata dan gigi. Pengeluaran ini biasanya konstan setiap tahun. Bahkan jika menjaga jadwal rutin perawatan dapat memperkirakan biaya resep. WebMD mengatakan bahwa biaya sebaiknya sekitar 2 hingga 8 persen dari pendapatan bersih bulanan.
3. Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga memang yang paling sulit untuk dianggarkan. Biaya tak terduga ini misalnya cedera olahraga, luka akibat kecelakaan, sampai operasi darurat. Meskipun tidak dapat memperkirakan biaya ini, setidaknya buat rencana keuangan dengan menyisihkan uang untuk persiapan.