Suara.com - Belakangan cerita pria selingkuh dengan mertua sendiri viral di media sosial. Bahkan, pria tersebut digerebek warga saat tengah berhubungan badan.
Setelah ramai diperbincangkan, beredar tangkapan layar status yang diduga berawal dari Twitter pria tersebut. Pria bernama Rozy itu tampak mengamuk dengan pemberitaan yang beredar seputar perselingkuhan dirinya dan sang mertua.
"Kalian pikir kalian semua sudah lebih baik dari saya? Nggak usah ngurusin hidup orang. Pikir aja hidup kalian sendiri," ungkapnya di akun tersebut.
Hal ini pun membuat heran publik lantaran ia dibilai tak seharusnya mengatakan kalimat tersebut. Lantas, mengapa orang yang ketahuan selingkuh justru jadi lebih galak?
Baca Juga: Marahnya Ayah Norma Risma Saat Mengetahui Istrinya Selingkuh: Suatu Saat Barang Kalian Busuk
Merangkum dari Huffpost, sosiolog Catherine B. Silver, mengungkapkan bahwa ketika seseorang mencampakkan pasangannya, dia mengungkapkan kemarahan narsistik yang sebanding dengan amukan seorang anak.
Pria jadi lebih galak ketika ketahuan selingkuh disebutkan berkaitan dengan kebutuhan. Di satu sisi mereka membutuhkan pasangan untuk mengagumi dan menyetujuinya, tetapi mereka juga membenci dirinya sendiri karena telah melakukan hal yang 'tidak jantan'.
Pria melihat wanita pada tingkat tertentu seperti sebagai ibu mereka dan ketika ibu mengecewakan, mereka menjadi marah.
"Perselingkuhan lebih sulit bagi wanita, yang lebih rentan terhadap perasaan, sementara pria merasa itu adalah hukum bagi diri mereka sendiri," jelas psikoanalis Simone Sternberg.
Disebutkan pula bahwa laki-laki tidak membiarkan diri mereka berempati dengan penderitaan perempuan. Bagi mereka, perasaan berempati itu terlalu mengancam.
Baca Juga: Bantah Gosip Dimusuhi Mertua, Syahrini Pamer Foto Ikrib sama Mami Reiko
Di balik anggapan ketidakpedulian laki-laki atau bahkan permusuhan, sebenarnya adalah kebencian terhadap diri sendiri yang mereka proyeksikan kepada istri. Mereka tidak mampu berempati atau mereka harus mengalaminya kekuatan penuh dari emosi itu.