Suara.com - Permasalahan sampah khususnya sampah plastik di laut semakin mengancam keberlangsungan kehidupan biota laut dan kesehatan manusia. Sebagian besar sampah plastik di laut berasal dari limbah aktivitas warga yang bocor ke perairan di darat dan berakhir di laut.
Masyarakat perlu memahami persoalan ini sehingga dapat mengelola sampahnya sejak di rumah tangga. Perubahan tersebut tentu saja bisa dimulai dari generasi muda, khususnya anak-anak.
Salah satu caranya ialah dengan aktivitas yang disukai oleh mereka. Hal inilah yang membuat mereka antusias mengikuti lomba menulis dan komik EUPHORIA (Ending Plastic Pollution Through Poster and Writing Contest for A Cleaner Indonesia).
Kompetisi yang telah dibika sejak bulan Agustus lalu ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Baca Juga: Seni Sastra Lisan Kacaping Mandar Tantang Literasi Generasi Muda
Kompetisi ini mengusung tema “Mendorong Penguatan Budaya Literasi dalam Rangka Mewujudkan Laut Indonesia yang Merdeka dari Sampah” yang tahun ini diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa.
Novrizal Tahar, Direktur Penanganan Sampah, PSLB3 KLHK berharap generasi muda dapat terus mengobarkan semangat untuk mengurangi sampah plastik di laut, yang dibuat melalui karya dan dapat diterapkan ke kehidupan sehari-hari.
"Kompetisi dan Webinar Nasional EUPHORIA #2 ini menjadi wadah generasi muda menyampaikan inovasi, gagasan, dan kegelisahannya dalam bentuk karya tulis dan poster," ujar dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Karya para peserta lomba ini lanjut dia diharapkan dapat memacu semangat remaja dan pemuda untuk bergerak dan ikut mengampanyekan pengelolaan sampah di rumah dan lingkungan tetangganya.
Sehingga target Indonesia untuk mengurangisampah tahun 2025 (hingga) 30% dan pengurangan sampah plastik ke laut 70% pada tahun 2025, dapat tercapai.
Baca Juga: Terapkan Gaya Hidup Cinta Lingkungan, Ardhito Pramono Sudah Tak Pakai Plastik dan Sedotan
“Generasi saat ini harus mewarisi bumi yang bersih dan sehat untuk generasi selanjutnya”, kata Rofi Alhanif, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kemenko Marves.
Menurutnya, kompetisi ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mengedukasi generasi muda agar meningkat kesadarannya akan pentingnya pengelolaan sampah dan upaya pengurangan sampah dari sumbernya.