Brand Hijab Ternama Singgung Pakaian Minim dalam Pelecehan Seksual, Dikecam Publik karena Victim Blaming

Rabu, 28 Desember 2022 | 08:15 WIB
Brand Hijab Ternama Singgung Pakaian Minim dalam Pelecehan Seksual, Dikecam Publik karena Victim Blaming
Ilustrasi perempuan berhijab merah. (Pixabay/valentinus ardo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brand hijab dan busana muslim ternama, Rabbani, tengah hangat diperbincangkan publik. Hal ini berawal dari konten Instagram kontroversional yang diduga menyalahkan korban pelecehan seksual yang berpakaian minim.

Konten tersebut ia unggah melalui akun Instagram rabbaniprofesorkerudung. "Ketika perempuan berpakaian serba minim, jika terjadi pelecehan, siapakah yang salah?" demikian kalimat yang terlontar di awal video.

Konten tersebut kemudian memberi jawaban dari dua posisi yakni pria dan wanita. Mereka mengatakan bahwa dalam sudut pandang wanita, pakaian bukanlah penyebab terjadinya pelecehan seksual.

Mereka mengungkapkan bahwa setiap wanita berhak menggunakan pakaian apa pun dan laki-lakinya lah yang mesum. Namun, hal ini berbeda dari sudut pandang pria.

Baca Juga: Apa Itu Victim Blaming pada Korban Kekerasan Seksual? Ini Bahayanya

"Namun jika dilihat dari sudut pandang pria, wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh. Ibarat tidak ada asap, tidak ada api," ungkap akun tersebut.

Mereka kemudian menuliskan bahwa wanita berpakaian terbuka akan mengundang pria untuk berpikiran buruk. Dengan alasan tersebut, Rabbani kemudian menyarankan untuk memakai pakaian tertutup.

"Wanita sehendaknya menggunakan pakaian tertutup agar tidak memberikan kesempatan untuk pria yang berpikiran jorok," kata mereka.

Selain mengingatkan wanita, akun tersebut juga menyarankan wanita untuk menjaga dan meminimalisir pandangan yang mengundang syahwat.

Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini.

Baca Juga: Siapa yang Benar? Beda Paham Psikolog vs Kriminolog Soal Pengakuan Putri Candrawathi Dilecehkan

"Postingan ini adalah contoh kontribusi dalam pemakluman victim blaming. Mengapa begitu? Karena memposisikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual karena pakaiannya. Padahal, apa pun pakaiannya, tindakan kekerasan seksual tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun," komentar seorang warganet.

Warganet lain ikut berkomentar. "Riset bun, sebelum posting. Seenggaknya kalau brand kerudung, fokus aja branding yang bagus, nggak usah victim blaming dan ngerendahin orang yang nggak pakai jilbab juga. Kagak kreatif banget heran deh," ujar warganet ini.

"Iklan nol empati, victim blaming. Siapa nih yang bikin? Pingin tau komuknya," tulis warganet lainnya di kolom komentar.

Sementara itu, hingga Selasa (27/12/2022), unggahan ini sudah ditonton sebanyak lebih dari 77 ribu di Instagram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI