Suara.com - Ketidakadilan gender menjadi salah satu masalah yang dihadapi anak remaja perempuan di Indonesia. Jenis ketidakadilan gender juga bisa sangat beragam, mulai dari yang sangat ringan hingga sangat berat.
Misalnya beban tugas rumah tangga perempuan hingga kekerasan fisik dan non fisik, serta berbagai pelecehan yang rentan dialami perempuan.

Belum lama ini, Markoding bersama Clé de Peau Beauté membuat program bertajuk Digital Innovation Challenge 2022: Perempuan Inovasi.
Sebanyak 4.122 remaja dari 27 provinsi di Indonesia telah mengikuti program yang dibuat untuk memberdayakan anak remaja perempuan, khususnya remaja yang terpinggirkan, melalui peningkatan keterampilan teknologi digital.
Dibimbing mentor profesional dan praktisi industri, para peserta diajak berpikir bersama untuk menciptakan solusi bagi berbagai permasalahan sosial berbasis gender.
Misalnya kasus-kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, kesetaraan gender, pernikahan dini, dan kesadaran akan kesehatan seksual dan reproduksi.
"Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Markoding didukung Clé de Peau Beauté yang melatih para anak-anak kita," ucap Plt. Dirjen DIKTI Kemendikbudristekdikti RI - Profesor Nizam dalam siaran pers, Selasa (27/12/2022).
Kata Nizam, program ini bisa menunjukkan passion para pelajar di bidang teknologi digital untuk mendapatkan kompetensi terkini.
"Kita berikan ruang seluas-luasnya bagi seluruh siswa untuk menjadi versi terbaik dirinya dan menggunakan potensinya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Alvin Faiz Bikin Acara Gender Reveal, Netizen: Hidupnya Hedon, Kasian Almarhum Bapakmu

Dukungan Clé de Peau Beauté kepada Markoding bukan tanpa alasan. Markoding (Mari Kita Koding) adalah organisasi non-profit yang memiliki misi mentransformasikan generasi muda kurang mampu untuk menjadi generasi inovator dan membekali mereka dengan keterampilan abad-21.