Rentan Dialami, Ribuan Remaja Perempuan Indonesia Belajar Soal Ketidakadilan Gender

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 27 Desember 2022 | 23:46 WIB
Rentan Dialami, Ribuan Remaja Perempuan Indonesia Belajar Soal Ketidakadilan Gender
Ilustrasi ketidakadilan gender (Freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketidakadilan gender menjadi salah satu masalah yang dihadapi anak remaja perempuan di Indonesia. Jenis ketidakadilan gender juga bisa sangat beragam, mulai dari yang sangat ringan hingga sangat berat.

Misalnya beban tugas rumah tangga perempuan hingga kekerasan fisik dan non fisik, serta berbagai pelecehan yang rentan dialami perempuan.

Ilustrasi Kekerasan Seksual -  Tindak Pidana Kekerasan Seksual dalam UU TPKS (Pixabay)
Ilustrasi Kekerasan Seksual (Pixabay)

Belum lama ini, Markoding bersama Clé de Peau Beauté membuat program bertajuk Digital Innovation Challenge 2022: Perempuan Inovasi.

Sebanyak 4.122 remaja dari 27 provinsi di Indonesia telah mengikuti program yang dibuat untuk memberdayakan anak remaja perempuan, khususnya remaja yang terpinggirkan, melalui peningkatan keterampilan teknologi digital.

Baca Juga: Alvin Faiz Bikin Acara Gender Reveal, Netizen: Hidupnya Hedon, Kasian Almarhum Bapakmu

Dibimbing mentor profesional dan praktisi industri, para peserta diajak berpikir bersama untuk menciptakan solusi bagi berbagai permasalahan sosial berbasis gender.

Misalnya kasus-kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, kesetaraan gender, pernikahan dini, dan kesadaran akan kesehatan seksual dan reproduksi.

"Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Markoding didukung Clé de Peau Beauté yang melatih para anak-anak kita," ucap Plt. Dirjen DIKTI Kemendikbudristekdikti RI - Profesor Nizam dalam siaran pers, Selasa (27/12/2022).

Kata Nizam, program ini bisa menunjukkan passion para pelajar di bidang teknologi digital untuk mendapatkan kompetensi terkini.

"Kita berikan ruang seluas-luasnya bagi seluruh siswa untuk menjadi versi terbaik dirinya dan menggunakan potensinya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Alvin Faiz Dikecam Usai Bikin Gender Reveal, Disebut Malu-maluin Alm Ust Arifin Ilham: Dalam Islam Tidak Ada Seperti Ini!

Siswa Belajar Ketidakadilan Gender (Dok. Markoding)
Siswa Belajar Ketidakadilan Gender (Dok. Markoding)

Dukungan Clé de Peau Beauté kepada Markoding bukan tanpa alasan. Markoding (Mari Kita Koding) adalah organisasi non-profit yang memiliki misi mentransformasikan generasi muda kurang mampu untuk menjadi generasi inovator dan membekali mereka dengan keterampilan abad-21.

Selama tahun 2022, dengan dukungan dari Clé de Peau Beauté, Markoding telah menjangkau 4.122 remaja dari 742 sekolah di tahap SMP, SMA, SMK, MA, MTS, dan PKBM.

"Selama sembilan bulan, program ini telah terbukti berhasil memberdayakan banyak kepala sekolah, guru, dan siswa," ucap Naomi Kawanishi, selaku Vice President Communication Development Department Clé de Peau Beauté Global Brand Unit.

Sebagai puncak rangkaian program Digital Innovation Challenge 2022: Perempuan Inovasi, enam tim terpilih lolos ke tahap Demo Day pada 2 Desember 2022 lalu.

Pada tahap Demo Day, enam tim terpilih mempresentasikan hasil ide solusi mereka secara live disiarkan melalui Youtube Markoding dan dinilai langsung oleh para juri yang merupakan perwakilan dari lembaga pemerintah maupun sektor industri.

Akhirnya, berdasarkan berbagai penilaian, tim dengan ide solusi Sudut Aman dari PKBM Piwulang Becik terpilih sebagai tim terbaik, sekaligus sebagai pemenang People’s Choice Award dengan likes untuk pitch video terbanyak di YouTube Markoding.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI