6 Fakta Museum Tsunami Aceh, Tempat Mengenang Para Korban Tsunami 18 Tahun Lalu

Senin, 26 Desember 2022 | 17:50 WIB
6 Fakta Museum Tsunami Aceh, Tempat Mengenang Para Korban Tsunami 18 Tahun Lalu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat tanggal 26 Desember, pada 2004 lalu Aceh dihantam oleh tsunami setelah alami gempa berkekuatan 9,3 skala richter (SR). Peristiwa tersebut jadi sejarah kelam bagi Indonesia, khususnya masyarakat Aceh sebab banyaknya korban jiwa.

Untuk memperingati peristiwa tersebut, dibuatlah Museum Tsunami yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat Simpang Jam dan berseberangan dengan Lapangan Blang Padang kota Banda Aceh.

Bangunan satu ini diperuntukkan sebagai tempat untuk mengenang peristiwa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Selain itu, mengutip situs resmi Museum Tsunami, tempat satu ini juga memiliki berbagai fakta-fakta menarik di dalamnya di antaranya sebagai berikut.

1. Sejarah berdiri

Baca Juga: Gempa 6.2 SR Jember Bikin Panik Warga Pengungsian Semeru

Warga menyaksikan pameran foto Silaturahmi Indonesia Menangis di Museum Tsunami, Banda Aceh, Aceh, Desember 2016. [Antara/Irwansyah Putra]
Warga menyaksikan pameran foto Silaturahmi Indonesia Menangis di Museum Tsunami, Banda Aceh, Aceh, Desember 2016. [Antara/Irwansyah Putra]

Museum Tsunami Aceh ini diresmikan pada Februari 2008. Pendirian museum ini untuk mengenang gempa bumi dan mengakibatkan tsunami yang meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Aceh,

2. Menjadi pusat pendidikan

Selain mengenang para korban jiwa tsunami Aceh 2004, museum ini juga dijadikan pusat pendidikan. Dikatakan, Museum Tsunami Aceh ini menjadi pusat pendidikan serta evakuasi bagi masyarakat sekitar jika suatu saat bencana tsunami terjadi kembali.

3. Didesain oleh Ridwan Kamil

Rupanya, bangunan museum didesain langsung oleh Gubernur Jawa Barat, yang juga sebagai dosen arsitektur di ITB Bandung, yakni M. Ridwan Kamil. Desain dengan judul Rumoh Aceh as Escape Hill ini mengambil ide rumah panggung di wilayah tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS: GEMPA Baru Saja Terjadi di Jember Jawa Timur Cukup Dahsyat, Waspada BMKG Bilang Begini

Pada bagian eksterior, museum ini mengekspresikan keberagaman budaya Aceh dengan ornamen dekoratif berunsur transparansi seperti anyaman bambu. Selain itu, bagian eksterior juga mengekspresikan keberagaman budaya Aceh terlihat dari ornamen dekoratif unsur transparansi elemen kulit luar bangunan. Ornamen ini melambangkan tarian saman sebagai cerminan Hablumminannas, yaitu konsep hubungan antar manusia dalam Islam.

Sedangkan di bagian interiornya mengarah pada perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Tuhan.

4. Menghabiskan dana 70 miliar

Pembuatan museum satu ini juga tidak sembarangan. Dikatakan, pembuatan Museum Tsunami dengan 2 lantai ini memakan biaya sekitar Rp 70 miliar.

5. Fasilitas

Pada bagian lantai 1 diperuntukkan untuk pengunjung mengenang kembali peristiwa tsunami pada 2004 lalu. Pada lantai ini, terdapat rekam jejak peristiwa tsunami mulai dari pra, saat terjadinya, hingga pasca kejadian.

Terdapat juga diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami. Ada juga diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut Untuk lantai 2 museum ini berisi media-media pembelajaran baik perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan toko souvenir untuk para pengunjung berbelanja.

Banyak juga alat peraga, model, serta fasilitas yang tersedia di lantai 2 ini. Pada museum ini juga terdapat kafe untuk para pengunjung mencicipi berbagai makanan yang dijual.

6. Menampilkan simulasi serta perasaan kala tsunami

Saat masuk ke museum, para pengunjung akan menemui lorong dengan air terjun. Di kedua sisi tersebut terdengar suara gemuruh air yang seakan mengingatkan akan gelombang tsunami kala itu. Museum ini juga menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat, ruang pameran temporer.

Itu dia beberapa fakta mengenai Museum Tsunami. Setiap harinya (kecuali Jumat) museum ini dapat dikunjungi mulai pukul 09.00-12.00 dan 14.00-16.00 WIB. Nantinya para pengunjung akan dikenakan tiket masuk. Untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa Rp 3.000. Sedangkan untuk dewasa Rp 5.000, dan WNA Rp 15.000 .

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI