Suara.com - Nama Khaidir Aby mungkin masih terdengar asing bagi beberapa pihak. Tapi siapa sangka di usianya yang masih sangat muda ia telah berhasil mendirikan sebuah platform agregator untuk properti.
Meski demikain, Aby tidak meraih kesuksesannya secara instan, akan tetapi melewati banyak perjuangan dan berkali-kali bangkit dari keterpurukan.
Aby sempat bermimpi menjadi pengacara yang membawanya pendidikan Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran dan telah menyelesaikan pendidikan advokatnya.
Semasa kuliah, ia berusaha untuk mendapatkan uang tambahan dengan berjualan pulsa, sepatu, keripik, tiket travel, hingga mengikuti Multi Level Marketing (MLM). Pada akhirnya usaha yang telah dilakukan membentuk dirinya menjadi seorang entrepreneur.
Di usianya yang relatif masih sangat muda, ia adalah sosok pengusaha sukses yang berhasil membangun kariernya dari bawah.
"Saya percaya bahwa kesuksesan bisa dimiliki oleh setiap orang yang senantiasa berusaha," kata Aby dalam keterangannya baru-baru ini.
Usai lulus kuliah, ia pernah bekerja menjadi staf di yayasan pendidikan dan pembinaan selama beberapa waktu. Bersama dengan teman-temannya, Aby kini memulai bisnis properti.
Berawal dari perantara jual beli rumah dan tanah, kini ia berhasil membangun delapan cluster proyek properti di daerah BODETABEK (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan tiga vila yang terdapat di Puncak, Garut, dan Bali. Ia dan teman-temannya juga membangun kerja sama dengan berbagai perbankan, vendor, dan mandor.
Aby mengatakan bahwa salah satu kelebihan menjadi developer adalah kemampuan negosiasi antara pemilik lahan dan pemilik modal untuk bersinergi membangun proyek bersama.
Baca Juga: Kisah Inspiratif! Eka Opok, Difabel Asal Klungkung Dinobatkan Jadi Pahlawan Sampah Oleh Wagub Bali
“Kami mencari lahan di lokasi potensial dan bernegosiasi dengan pemilik lahan, serta mencari pemodal untuk berinvestasi pada proyek yang akan dibangun di lahan tersebut”, ujarnya.
Developer yang ia bangun bersama teman-temannya pada akhir tahun 2017 ini bernama Propertree Land, saat ini berubah menjadi Gethome yang memiliki visi menjadi The Largest Property Aggregator Platform in Indonesia. Ia berharap dengan adanya ekosistem digital yang dibentuk oleh Gethome, setiap user bisa memiliki kemudahan untuk mengakses layanan seperti kontraktor, mandor, suplier, vendor, notaris, dan lain sebagainya.
Sayangnya, pada tahun pertama bisnis tersebut belum berjalan lancar karena badai pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Ia merasakan betul bagaimana pandemi ini membuat sektor properti terdampak di 2020 lalu. Akan tetapi ia percaya bahwa di balik musibah yang datang pasti akan ada hikmah di dalamnya.
Banyak sektor yang akhirnya tidak berjalan, termasuk PHK karyawan untuk efisiensi perusahaan. Untungnya Gethome masih melakukan kegiatan operasional dan tetap melakukan akuisisi lahan, meskipun dalam keterbatasan. Adapun proyek pertama yang berhasil dikelola oleh Gethome adalah Alexandria Premiere Cimanggis yang memiliki 26 unit rumah dan 17 unit ruko.