Suara.com - Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas oleh pemerintah, Labuan Baju semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Sayangnya kondisi itu bukan tanpa konsekuensi. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi ialah permasalahan sampah. Dalam keterangannya, founder dari Kole Project, Putra Hawan, menyampaikan jika permasalahan sampah di Labuan Bajo berangkat dari individu.
Menurutnya tantangannya adalah bagaimana kita semua lebih bijak mengelola sampah dari produk-produk yang kita konsumsi setiap hari.
“Tantangan selanjutnya adalah manajemen pengolahan sampah dari sumbernya, serta bagaimana kita menghasilkan inovasi, misalnya kalau di Kole Project kita mengenalkan model Circular Economy, serta peluang untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi dari pengolahan sampah” sambungnya.
Baca Juga: Viral! Video Orang Membuang Sampah di Sungai, Publik: Kalau Banjir yang Disalahin Pemerintah
Berangkat dari keprihatinan terhadap sampah yang berserakan di Pantai Wae Rana, PT Fortuna Paradiso Optima, perusahaan pemilik resort The Luxury Collection Labuan Bajo yang sedang dibangun, bersama Marriot Internasional berinisiatif memprakarsai kegiatan bersih pantai bertajuk Bersih Bajo.
Kegiatan yang sukses dilaksanakan pada hari Senin (19/12) ini, dikelola organisasi non-profit Divers Clean Action berkolaborasi dengan Kole Project dan Trash Hero Komodo, Mburak, Nanga Nae, serta diikuti oleh ratusan relawan dari berbagai komunitas dan organisasi lingkungan hidup di Labuan Bajo, di antaranya Labuan Bajo Bisa, Komodo Water, Yayasan Bintari, Politeknik eLBajo Commodus serta WWF Indonesia.
Swietenia Puspa Lestari, Executive Director dari Divers Clean Action, menyampaikan bahwa kegiatan Bersih Bajo ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi stakeholders di Labuan Bajo, untuk dapat berkolaborasi dengan lebih efektif, dan melakukan langkah-langkah konkrit untuk menjaga kebersihan lingkungan di Labuan Bajo.
“Kita bisa mulai dari diri sendiri, dari rumah sendiri, dari lingkungan kerja kita sendiri, dari mulai mengurangi sampah, sampai memilah, juga memastikan sampah itu terdaur ulang biar ngga masuk ke lautan kita” ujar Swietenia.
Ivan Widarmana, selaku Vice President, Hotel Development Asia Pacific dari Marriott International, mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam membiasakan pengelolaan sampah yang benar dan berkelanjutan.
“Kegiatan Bersih Bajo merupakan upaya kami untuk meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem pengelolaan sampah di Labuan Bajo. Penting untuk mengedukasi seluruh pihak secara berkelanjutan, serta bersama-sama menjaga keindahan dan kenyamanan berwisata di Labuan Bajo bagi wisawatan nasional maupun internasional” sambung Ivan.
Sementara itu penggiat lingkungan dari Komunitas Bajo Bisa dan penerima Arkatama Awards 2022 dari acara Kick Andy, Kennedy Diaz, mengajak seluruh pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan di Labuan Bajo, terutama dengan mengolah sampah mulai dari rumah kita sendiri.
“Ke depannya saya berharap Labuan Bajo bisa lebih baik dengan adanya kegiatan Bersih Bajo. Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan dan Marriot International dapat menjadi leader, resort pertama yang memperhatikan lingkungan, khususnya di pesisir pantai Labuan Bajo” tutup Kennedy.