Kata purel juga menjadi familier di telinga masyarakat berkat digunakan di berbagai lagu dangdut, seperti yang dilantunkan oleh Pakdhe Kabul dan Mukidi.
Menariknya, kata purel juga memiliki konotasi negatif lantaran pemandu karaoke di beberapa tempat dikaitkan dengan jasa prostitusi.
Mangku purel jadi jargon lelucon viral
Warganet pengguna media sosial kini berbondong-bondong membuat jokes "mangku purel" usai lagu yang dilantunkan oleh Pakdhe Kabul dan Mukidi viral dan populer.
Sebelum lagu yang dilantunkan oleh Pakdhe Kabul dan Mukidi viral, kata mangku purel sudah terlebih dahulu hadir di tengah-tengah masyarakat.
Sebab umumnya purel atau LC kerap dipangku oleh para klien pria yang mereka dampingi di berbagai tempat-tempat karaoke.
Adapun lirik lagu Mangku Purel salah satu bagiannya berbunyi "Mangku purel neng karaokean, ndemek pupu sampai munggah neng semeru (memangku LC di tempat karaoke, meraba paha sampai mendaki semeru)."
Diketahui bahwa pencipta lagu Mangku Purel, yakni Nurbayan melalui Instagramnya menjelaskan bahwa lagu tersebut memiliki pesan moral yang kuat.
Nurbaya menyampaikan bahwa lagu tersebut dimaksudkan untuk menyindir para pria hidung belang yang sudah menikah namun masih mencari para perempuan penghibur sebagai teman malam mereka.
"Menjamurnya tempat karaoke yang dilengkapi dengan pemandu lagu atau biasa disebut *purel*, yang seringkali menimbulkan masalah. Bahkan dari sekedar kenalan, berlanjut menjadi hubungan terlarang yang berakibat fatal,"tulis Nurbaya di caption unggahan Instagram.