Nasibnya mulai membaik ketika ia pergi ke Buenos Aires, Argentina untuk mempelajari daging sapi dan cara memotongnya. Saat itu, ia berangkat di usia 20an dan mempelajari cara mengolah daging steak hingga memiliki mimpi menjadi pemilik restoran.
Kini, ia berhasil mewujudkan mimpi tersebut bahkan telah memiliki restoran dari London hingga Abu Dhabi. Perjuangannya menjadi chef tak sia-sia dan kini ia merambah ke media sosial.
Eksistensi Salt Bae di Media Sosial
Salt Bae mulai eksis di media sosial sejak 2017 dengan video Ottoman Steak yang memperlihatkan cara khas menabur garamnya dengan tiga jari. Video itu telah ditonton lebih dari 10 juta kali di Instagram dan sejak saat itu ia pun dijuluki Salt Bae.
Nama Salt Bae berasal dari bahasa Inggris yakni ‘Salt’ yang artinya garam dan ‘Bae’ atau ‘Baby’ atau ‘Babe’ atau sayang. Meski begitu ada pula anggapan bahwa Salt Bae adalah akronim dari Salt Before Anyone Else.
Kekayaan Salt Bae
Restoran pertamanya yakni pada 2010 di Istanbul. Ia pun berekspansi ke berbagai negara di dunia.
Kekayaannya kini diperkirakan sebesar 60 juta dollar Amerika Serikat atau Rp936 miliar. Smarge memperkirakan kekayaan bersih Salt Bae ini senilai Rp1,1 trilliun. Pendapatan tahunannya diperkirakan mencapai 20 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp312 miliar.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma