Suara.com - Yessy, perempuan yang viral karena kisah batal menikahnya dengan lelaki bernama Ryan Dono, lantaran disebut meminta mahar sertifikat rumah kini semakin terkenal.
Tak hanya bekerja sebagai tenaga honorer sejak 2016 di pemerintahan Desa Cibodas, Purwakarta, kini Yessy juga kebanjiran endorse karena popularitasnya.
Kini, ia menjelma menjadi seleb TikTok. Yessy pun menerima endorse dan paid promote dari sejumlah online shop, klinik kecantikan hingga dibayar untuk menjadi model MUA untuk rias pengantin.
Baru-baru ini, pemilik nama lengkap Yessy Anitoma tersebut bahkan memamerkan penghasilannya di TikTok dari live yang ia lakukan sambil mempromosikan berbagai produk ini di Instagram pribadinya.
Baca Juga: Mengenal Tokyo, Mantan Streamer 18+ yang Sering Digoda Artis dan Ditawar Jadi Sugar Baby
Terlihat, Yessy merasa bersyukur dan senang karena total penghasilannya di TikTok sudah mencapai USD65.44 atau sekitar Rp1 jutaan. Bahkan saat ia live, ada tiga orang pengikut yang memberikannya stiker paus yang jumlahnya sama dengan Rp400 ribu.
Berarti, dengan 3 stiker, dalam satu kali live, Yessy sudah mendapatkan Rp1,2 juta. Dalam postingan lain, Yessy juga bahagia dengan pencapaiannya melakukan paid promote di TikTok karena banyak testimoni positif dari bisnis-bisnis yang menggunakan jasanya.
"Alhamdulillah seneng kalo apa-apa dikasih testi pencapaian para peng-endorse naik juga," ujarnya.
Ia merasa senang bisa membantu para pemilik bisnis, karena ternyata produk yang dia endorse bisa meningkat penjualannya.
"Dan seneng kalo pas cek TikTok juga dari apapun yang aku endorse. Langsung ada hasil untuk si penjualnya. Lancar-lancar buat semua penjual," tulis Yessy.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dianggap Berlebihan, Datangi Kades Tempat Yessy Bekerja Sambil Ngonten
Dari tangkapan layar, penghasilan Yessy sudah mencapai Rp746 ribuan, di mana ia sudah menjual sekitar 13 barang yang ia promosikan.
Belakangan, Yessy yang kerap muncul bersama Dedi Mulyadi alias Kang Dedi sebenarnya sudah sempat dilarang untuk terlalu sering TikTokan, terlebih ia baru saja diterima kembali bekerja di kantor desa, setelah sebelumnya absen selama 2 minggu.
"Tidak untuk bertiktok atau apapun di ruang kantor desa yang tidak ada kaitannya dengan pelayanan desa. Ini yang saya sarankan. Sekarang itu banyak para pegawai menggunakan ruangan desa untuk bikin postingan yang seringkali menimbulkan viral. TikTok pelayanan atau kecepatan itu boleh," pesan Kang Dedi yang dibalas senyum tipis oleh Yessy.