Bintang Emon Singgung Usia 20-26 'Kepala Mudah Meledak', Quarter Life Crisis itu Nyata Gak sih?

Rabu, 21 Desember 2022 | 08:54 WIB
Bintang Emon Singgung Usia 20-26 'Kepala Mudah Meledak', Quarter Life Crisis itu Nyata Gak sih?
Bintang Emon di podcast Denny Sumargo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak hanya resah soal kebijakan pemerintah, Bintang Emon juga menyampaikan keresahan anak muda usia 20 hingga 26 tahun mudah stres hingga kepala mau meledak. Tapi quarter life crisis atau krisis seperempat abad itu nyata gak sih?

Dalam unggahan video terbarunya pada Selasa, (20/12/2022) malam, Bintang Emon membuat video 'roasting' untuk usia 20 hingga 26 bahwa banyak hal yang dipikirkan, hingga membuat kepala seolah akan meledak.

Sedangkan ia juga meminta anak di usia tersebut untuk sering berolahraga untuk menguatkan jantung, karena banyak kejadian mengejutkan termasuk beberapa yang tidak kuat melihat pencapaian karir teman sebaya yang melonjak drastis.

Komika Bintang Emon ikut mempertanyakan praktik pembuatan surat izin mengemudi atau SIM motor di Indonesia. (IG @bintangemon)
Komika Bintang Emon ikut mempertanyakan praktik pembuatan surat izin mengemudi atau SIM motor di Indonesia. (IG @bintangemon)

"Dulu mah cuma balon meledak, sekarang itu yang ngagetin kita karir temen seangkatan, bagus-bagus banget karirnya. Kita gini-gini aja," ungkap Bintang Emon di akun Instagramnya, dikutip suara.com, Selasa (21/12/2022).

Baca Juga: Sindir Pejabat, Najwa Shihab dan Bintang Emon Bikin Tips Undang Pejabat

Bahkan ia juga mengingatkan, anak usia tersebut untuk sering mengonsumsi vitamin, karena kerap kali mengalami overthinking atau berpikir berlebihan, yang dibuktikan dengan aktivitas kebanyakan 'bengong' karena memikirkan masalah diri sendiri.

"Jangan lupa juga sering-sering minum vitamin, biar kuat bengong sepanjang waktu. Abis mandi bengong, nunggu lampu merah bengong, tidur bengong. Nggak apa-apa pikirin aja masalah kita, emang harus dipikirin," pungkasnya.

Sementara itu perlu diketahui, konsep quarter life crisis pertama pertama kali diperkenalkan oleh buku karya Robbins dan Wilner di 2001. Buku itu berjudul Quarterlife Crisis: The Unique Challenges of Life in Your Twenties.

Dalam buku tersebut, Robbins dan Wilmer menggambarkan kesengsaraan hidup mereka dan 100 orang lainnya saat harus membuat pilihan mengenai karir, keuangan, hidup dan masalah asmara maupun hubungan dengan orang sekitar.

Digambarkan fase menginjak usia seperempat abad, sebagai lulusan perguruan tinggi merasa gelisah, stres, dan kecemasan hingga menyebabkan rasa putus asa, ketidakberdayaan hingga kepanikan.

Baca Juga: Najwa Shihab Bingung Pejabat Bermasalah Enggan Diwawancara, Bintang Emon Beri Tips Singgung Taburan Kebodohan

Disebutkan juga di usia tersebut, seseorang sendirian menghadapi berbagai tantangan yang ada di hadapan mereka, apalagi kebanyakan teman-teman sudah sibuk dengan kehidupan mereka sendiri, sehingga sulit bertemu dan saling menguatkan seperti di masa sekolah sebelumnya.

Menariknya, dari hasil penelitian yang diterbitkan di The Journal of Genetic Psychology di 2011 menemukan lulusan sekolah tinggi mengaku cukup puas dengan hidup mereka.

Tapi sebaliknya, lulusan sekolah menengah alias SMA mengaku kesulitan mendapat dukungan sosial dari teman, keluarga, hingga mengalami depresi, kecemasan, dan masalah kepuasan hidup hingga ketakutan di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI