Suara.com - Kedekatan Fariz Utama dengan Baby Adzam, anak Nathalie Holscher dan Sule, ikut mencuri perhatian. Saat hadir di acara "Pagi Pagi Pasti Ambyar", Baby Adzam tampak lengket dengan Fariz seolah tak terpisahkan.
"Malah enggak mau lho sama mamanya," komentar Nassar saat melihat Baby Adzam lebih memilih dipangku Fariz, di acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV, baru-baru ini.
"Iya, bau kali," seloroh Nathalie Holscher.
Dalam video yang dibagikan akun @lambegosiip pada Senin (19/12/2022) tersebut, Fariz menjelaskan apabila hampir setiap hari bermain dengan Baby Adzam karena selalu mampir sepulang kerja. Nathalie mengaku amat bahagia melihat kedekatan putranya dengan sang kekasih.
Baca Juga: Nathalie Holscher Ungkap Alasan Sule Tak Hadir di Ulang Tahun Baby Adzam
"Senang banget. Karena kalau anak memang butuh figur laki-laki juga kan. Iya, figur ayah. Kalau sama aku kan feminin jatuhnya nantinya. Jadi butuh figur laki-lakinya juga," tutur Nathalie Holscher.
Namun pernyataan Nathalie Holscher yang menyebut Baby Adzam butuh sosok laki-laki atau ayah malah menuai komentar nyinyir. Pasalnya Baby Adzam masih punya Sule sebagai ayah meski orangtuanya sudah bercerai.
Krkhawatiran Nathalie tentang anak yang tumbuh tanpa sosok ayah memang bukan isapan jempol belaka. Secara psikologis ada dampak negatif bila anak-anak tumbuh tanpa sosok ayah di sampingnya. Dikutip dari All Pro Dad, berikut lima dampaknya.
1. Penurunan Kemampuan Komunikasi
Pada tahun-tahun awal, seorang anak dengan ibu dan ayah mengalami lebih banyak komunikasi daripada anak yang tidak memiliki ayah. Anak memiliki komunikasi yang lebih langsung, yang mencakup lebih dari sekedar kata-kata: ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh. Kehadiran ayah membuat anak menerima komunikasi dua kali lipat lebih banyak. Tapi dia juga akan menyaksikan komunikasi antara orang tua.
Baca Juga: Sule Jatahi 25 Juta Perbulan, Nathalie Holscher Masih Sebut Adzam Butuh Figur Ayah, Nggak Dianggap?
2. Penurunan Kemampuan Kognitif
Sebuah studi oleh Universitas McGill pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa tikus yang tidak memiliki ayah selama perkembangannya memiliki formasi otak yang berbeda dari tikus dengan kedua orang tuanya.
Korteks prefrontal, yang menangani kemampuan kognitif seperti kontrol impuls, mengevaluasi konsekuensi, merencanakan, dan mengelola perilaku sosial, tidak berkembang dengan baik pada tikus yang tidak memiliki ayah.
Tikus betina tanpa ayah bahkan menunjukkan kepekaan yang lebih tinggi terhadap amfetamin, sehingga mungkin ada godaan yang lebih tinggi untuk penggunaan narkoba.
Semua ini sesuai dengan perilaku anak-anak dengan ayah yang tidak hadir. Mereka memiliki masalah yang sama, dan itu mengakibatkan membolos, nilai rendah di sekolah, dan banyak lagi.
3. Masalah Relasional dan Perilaku
Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah sering bergumul secara sosial. Ketidakhadiran seorang ayah juga sering menimbulkan masalah perilaku.
Anak-anak tidak tahu bagaimana memproses kemarahan atau kecemasan mereka, terutama jika kemampuan mereka untuk berkomunikasi berkurang, jadi mereka menyerang. Pada akhirnya, ini terus berdampak negatif pada hubungan mereka.
4. Kesehatan Mental
Anak-anak dengan ayah yang tidak hadir tumbuh tanpa rasa aman yang diberikan seorang ayah. Kehadiran dan cinta seorang ayah memberi kita pemahaman yang lebih besar tentang identitas dan rasa memiliki.
Ketika tidak ada, itu bisa membuat dunia terasa hancur dan tidak stabil. Oleh karena itu, anak-anak dengan ayah yang tidak hadir menderita kecemasan dan depresi dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada anak-anak dengan ibu dan ayah yang sekarang.
5. Kesehatan dan Perilaku Seksual
Anak-anak tanpa ayah mengalami penurunan perkembangan di korteks prefrontal. Akibatnya, mereka bisa menjadi impulsif. Kemampuannya untuk melihat konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka melemah.
Banyak yang melakukan aktivitas seksual di usia muda, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, termasuk kehamilan remaja. Anak perempuan yang tumbuh tanpa ayah dapat mengembangkan gangguan keterikatan dan melihat seks sebagai cara untuk memenuhi hubungan laki-laki.