Suara.com - Selain untuk mencapai kesuksesan, bekerja sering menjadi salah satu cara untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi diri. Namun, hati-hati, ambisi dan kecanduan bekerja atau workaholic bisa sangat berbeda lho. Apa itu workaholic?
Workaholic adalah seseorang yang kecanduan kerja, atau "gila kerja", yang memiliki kebutuhan tak terkendali untuk bekerja terus-menerus. Seperti kecanduan lainnya, ini membuat mereka terus mengulangi perilaku yang membuat mereka bisa merasa "puas" saat bekerja.
Dikutip Balducci, Spagnoli, & Clark, 2020 seperti yang dilansir Positive Psychology, sebagian besar definisi kontemporer mencirikan workaholic sebagai seseorang yang menunjukkan keasyikan atau obsesi yang problematik dan tak tertahankan terhadap pekerjaan dan yang memiliki dorongan tak terkendali untuk menginvestasikan waktu dan upaya ke dalam aktivitas kerja di luar harapan.
Orang dengan kecanduan kerja, dilansir Healthline mungkin tidak dapat menghentikan perilaku tersebut meskipun hal itu dapat memengaruhi kehidupan pribadi atau kesehatan fisik atau mental mereka secara negatif.

Tanda dan gejala workaholic meliputi:
1. Bekerja berjam-jam, melebihi apa yang diharapkan atau dibutuhkan.
2. Terus-menerus berpikir dan berbicara tentang pekerjaan.
3. Pikiran mengganggu tentang pekerjaan ketika mencoba untuk terlibat dalam aktivitas lain.
4. Memutar kehidupan seputar pekerjaan, seperti memprioritaskan atau mempertimbangkan jadwal kerja atau komitmen saat membuat keputusan atau rencana di luar pekerjaan.
5. Kehilangan kendali subyektif, sampai pada titik di mana rasanya tidak mungkin untuk tidak terlibat dalam pekerjaan meskipun sudah mengetahui atau mengakui konsekuensi negatifnya.