Vanya Sunanto mengakui bahwa hal ini disebabkan oleh persepsi kegiatan ekstrakurikuler di Indonesia dengan di Amerika Serikat dan Inggris memang berbeda, tetapi bukan berarti pelajar Indonesia memiliki kesempatan yang kecil untuk dapat melanjutkan studinya di kedua negara tersebut.
“Pengembangan profil ekstrakurikuler harus dimulai dari eksplorasi minat dan bakat siswa, karena kegiatan yang dilakukan dengan sepenuh hati dapat membuahkan dampak positif,” paparnya.
Profil yang solid, lanjut Vanya Sunanto, tidak berarti siswa harus menjadi siswa segala bisa, melainkan hanya perlu mendalami dua atau tiga kegiatan yang berkesinambungan dan mendemonstrasikan nilai-nilai kepemimpinan di dalamnya.
“Bagi pelajar Indonesia, mungkin ini terdengar tidak mudah, tetapi di sinilah peran Crimson Education yang siap membantu mengembangkan profil ekstrakurikuler pelajar Indonesia demi berhasil menembus universitas kelas dunia,” imbuhnya.
Crimson Education tidak sekadar memberikan bimbingan kepada pelajar Indonesia yang bercita-cita untuk melanjutkan studi di luar negeri, tetapi juga menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat turut mematangkan profil pelajar Indonesia, di antaranya PwC Global Case Competition yang merupakan business case competition berbasis virtual terbesar di dunia bagi pelajar berusia 13 hingga 18 tahun.
Dalam kompetisi tersebut, pelajar dari seluruh dunia beradu dalam menyelesaikan kasus bisnis untuk memenangkan hadiah program magang di Price Waterhouse Cooper yang merupakan salah satu dari empat firma audit terbesar dunia.
Keikutsertaan dalam kompetisi tersebut juga ditandai dengan sertifikat tingkat internasional yang dapat meningkatkan kualitas profil dalam tahapan seleksi universitas kelas dunia.
Selain itu, lembaga pendidikan tersebut juga menggelar Online Winter Camp melalui Crimson Research Institute Snow Program (CRISP) yang berlangsung pada 19 Desember 2022 hingga 27 Januari 2023.
Dalam program ini, pelajar Indonesia memiliki kesempatan melakukan riset setingkat sarjana di bawah bimbingan pengajar-pengajar dari berbagai universitas kelas dunia dalam bidang ilmu komputer dan matematika, ilmu genetika dan kedokteran, ilmu ekonomi dan keuangan, psikologi dan neurosains, serta ilmu hukum dan filsafat.
Bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di Inggris yang mensyaratkan kesinambungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan program studi yang diminati,