Ini Dia Rekomendasi Kegiatan Liburan Akhir Tahun bagi Pelajar yang Ingin Kuliah di Universitas Kelas Dunia

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 19 Desember 2022 | 18:38 WIB
Ini Dia Rekomendasi Kegiatan Liburan Akhir Tahun bagi Pelajar yang Ingin Kuliah di Universitas Kelas Dunia
Kegiatan belajar di salah satu universitas Ivy League. Suasana belajar yang mendukung pencapaian intelektual siswa menjadikan universitas-universitas kelas dunia menjadi tumpuan harapan banyak siswa dari Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. (Foto: Dok. Crimson Education)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya ke universitas kelas dunia seperti Universitas Oxford, Universitas Cambridge, MIT, Universitas Stanford, atau Universitas Columbia dan Universitas Yale yang termasuk jajaran Ivy League merupakan cita-cita banyak pelajar Indonesia.

Namun, berhasil melewati seleksi super kompetitif yang diikuti puluhan ribu pelajar dari seluruh belahan dunia bukanlah perkara mudah.

Pasalnya, tahapan seleksi universitas-universitas kelas dunia tidak hanya panjang, tetapi juga mensyaratkan standar yang tinggi.

Standar yang tinggi bukan berarti hanya mahasiswa yang luar biasa cerdas yang dicari, karena sesungguhnya prestasi akademis saja tidak cukup untuk menjamin keberhasilan calon mahasiswa diterima di universitas-universitas kelas dunia.

Baca Juga: Affordable Staycation Tahun Baru di Sini: 10 Orang Cuma 3 Juta, All in plus Terbangkan Lentera Lho, Seru!

Berbeda dengan sistem pendidikan Indonesia yang mengutamakan pencapaian akademis, sistem pendidikan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris–yang menaungi sebagian besar universitas kelas dunia–cenderung bersifat holistik.

Dengan pendekatan holistik inilah calon mahasiswa akan dinilai admissions officer (petugas seleksi universitas) secara utuh sebagai seorang individu yang memiliki minat, bakat, dan karakter yang unik.

Dari penilaian tersebut, admissions officer kemudian dapat mempertimbangkan nilai dan manfaat yang dapat calon mahasiswa tersebut kontribusikan kepada universitas pilihannya.

Menurut Vanya Sunanto, Country Manager, Indonesia di Crimson Education, konsultan pendidikan ternama yang menyediakan bimbingan seleksi penerimaan universitas-universitas kelas dunia, menyiapkan profil pelajar Indonesia agar siap bersaing dengan puluhan ribu pelajar dari seluruh belahan dunia memerlukan proses yang panjang.

“Untuk menembus universitas-universitas seperti Ivy League, Stanford, MIT, Oxford, atau Cambridge, kelas 9 atau setara dengan kelas 3 SMP adalah waktu yang paling ideal bagi pelajar Indonesia untuk mulai mempersiapkan diri. Sebagai langkah awal, mulailah dengan menjaga nilai rapor agar tetap baik, sembari mengeksplorasi kegiatan di luar sekolah yang diminati, misalnya kompetisi debat berbahasa Inggris, kompetisi Model United Nations (simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa), atau kursus coding (pemrograman),” papar Vanya Sunanto.

Baca Juga: Sambut Liburan Sekolah dan Akhir Tahun, Miniapolis Hadirkan Konsep Playground Canggih dan "Instagramable"

Di mata admissions officer, profil ekstrakurikuler yang kuat tidak hanya menandakan kesungguhan siswa dalam bidang yang diminatinya, tetapi juga bukti komitmen dan konsistensi siswa dalam mengembangkan bakatnya tanpa mengabaikan pencapaian akademisnya. Sayangnya, hal ini kerap luput dari perhatian pelajar Indonesia.

Vanya Sunanto mengakui bahwa hal ini disebabkan oleh persepsi kegiatan ekstrakurikuler di Indonesia dengan di Amerika Serikat dan Inggris memang berbeda, tetapi bukan berarti pelajar Indonesia memiliki kesempatan yang kecil untuk dapat melanjutkan studinya di kedua negara tersebut.

“Pengembangan profil ekstrakurikuler harus dimulai dari eksplorasi minat dan bakat siswa, karena kegiatan yang dilakukan dengan sepenuh hati dapat membuahkan dampak positif,” paparnya.

Profil yang solid, lanjut Vanya Sunanto, tidak berarti siswa harus menjadi siswa segala bisa, melainkan hanya perlu mendalami dua atau tiga kegiatan yang berkesinambungan dan mendemonstrasikan nilai-nilai kepemimpinan di dalamnya.

“Bagi pelajar Indonesia, mungkin ini terdengar tidak mudah, tetapi di sinilah peran Crimson Education yang siap membantu mengembangkan profil ekstrakurikuler pelajar Indonesia demi berhasil menembus universitas kelas dunia,” imbuhnya.

Crimson Education tidak sekadar memberikan bimbingan kepada pelajar Indonesia yang bercita-cita untuk melanjutkan studi di luar negeri, tetapi juga menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat turut mematangkan profil pelajar Indonesia, di antaranya PwC Global Case Competition yang merupakan business case competition berbasis virtual terbesar di dunia bagi pelajar berusia 13 hingga 18 tahun.

Dalam kompetisi tersebut, pelajar dari seluruh dunia beradu dalam menyelesaikan kasus bisnis untuk memenangkan hadiah program magang di Price Waterhouse Cooper yang merupakan salah satu dari empat firma audit terbesar dunia.

Keikutsertaan dalam kompetisi tersebut juga ditandai dengan sertifikat tingkat internasional yang dapat meningkatkan kualitas profil dalam tahapan seleksi universitas kelas dunia.

Selain itu, lembaga pendidikan tersebut juga menggelar Online Winter Camp melalui Crimson Research Institute Snow Program (CRISP) yang berlangsung pada 19 Desember 2022 hingga 27 Januari 2023.

Dalam program ini, pelajar Indonesia memiliki kesempatan melakukan riset setingkat sarjana di bawah bimbingan pengajar-pengajar dari berbagai universitas kelas dunia dalam bidang ilmu komputer dan matematika, ilmu genetika dan kedokteran, ilmu ekonomi dan keuangan, psikologi dan neurosains, serta ilmu hukum dan filsafat.

Bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di Inggris yang mensyaratkan kesinambungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan program studi yang diminati,

CRISP adalah pilihan yang sempurna. Bagi pelajar Indonesia yang berambisi untuk membangun karier yang cemerlang sedini mungkin, Crimson Education juga menawarkan program mentorship dalam berbagai bidang–mulai dari teknologi, pemrograman, jurnalistik, hingga hukum dan berbagai bidang lainnya–di berbagai perusahaan terkemuka di antaranya Ferrari, AWS (Amazon Web Services), HSBC, Uber, dan The Economist melalui Crimson Careers.

Terakhir, lembaga pendidikan tersebut juga memiliki program Ivy League MUN Tour pada Januari 2023 yang memberikan kesempatan bagi pelajar-pelajar Indonesia untuk mengikuti kompetisi Model United Nations di beberapa universitas Ivy League sekaligus mengunjungi universitas-universitas kelas dunia lainnya di Amerika Serikat.

Keikutsertaan dalam kompetisi Model United Nations di beberapa universitas Ivy League tentunya dapat menambahkan nilai profil ekstrakurikuler, khususnya bagi pelajar Indonesia yang bercita-cita mengambil program studi hubungan internasional, ilmu politik, atau hukum internasional.

Program ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk merasakan langsung kehidupan mahasiswa di kampus universitas-universitas terkemuka serta berinteraksi dengan para alumninya.

“Kami percaya setiap pelajar Indonesia sesungguhnya memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan profil akademis dan non-akademisnya untuk dapat menembus seleksi universitas yang dicita-citakan. Selama sang siswa mampu berkomitmen dan menjaga konsistensinya, akan ada banyak pelajar Indonesia yang mampu bersaing dengan puluhan ribu pelajar lainnya pada tingkat global,” tutup Vanya Sunanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI